Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Masalah komedo di wajah memang menyebalkan. Selain bikin kulit wajah tampak tidak mulus, komeda juga membuat warna kulit terlihat tidak merata.
Ada banyak hal yang jadi penyebab munculnya komedo di wajah. Selain produk skincare atau makeup yang tidk tepat, kebiasaan sehari-hari juga berpengaruh.
Dokter Kulit sekaligus pendiri Ambrosia Aesthetics, dr. Niketa Sonavane, mengatakan bahwa komedo bisa membuat pori-pori Anda jadi besar secara permanen.
"Kulit di sekitar pori-pori kehilangan elastisitasnya, dan pori-pori mungkin tetap membesar setelah Anda menghilangkan komedo. Dan jika Anda mengabaikannya pada tahap awal, maka Anda bisa mengalami jerawat parah," ungkapnya, melansir dari Healthshots.
Baca Juga
-
Ketahui Arti Mimpi Dapur, Simbol Popularitas hingga Kekacauan dalam Hidup
-
Wow! 5 Zodiak Ini Terkenal Dimiliki Banyak Perempuan Pintar dan Cerdas
-
Ramalan Zodiak 25 Oktober 2021: Cancer Harus Meluruskan Kesalahpahaman
-
Biar Hubungan Asmara Awet, Hindari 4 Kebiasaan Buruk dalam Berkomunikasi
-
Tetap Semangat! 4 Alasan Kamu Harus Jatuh Cinta Lagi setelah Patah Hati
-
Soal Prahara Split Bill yang Mendadak Viral, Begini Kata Psikolog
Dr. Niketa pun memberi saran untuk menghilangkan kebiasaan-kebiasaan yang ternyata dapat memicu kemunculan komedo. Apa saja, ya?
Menggunakan produk yang menghilangkan minyak dari kulit
Meski sebuah produk dikatakan mampu menangkal minyak dari kulit, bisa jadi cara kerjanya akan sangat berlawanan dari manfaatnya. Penggunakan pembersih wajah, toner, dan chemical peeling diklaim dapat menghilangkan minyak dari kulit. Padahal, sebaliknya itu sangat berbahaya bagi kulit.
Menurut penelitian yang terbit di jurnal Cutis, produk perawatan kulit seperti pembersih yang menghilangkan minyak, bisa menyebabkan iritasi kulit, kulit kering, dan memperburuk komedo. Hal ini dapat berkontribusi pada penumpukan minyak berlebih di permukaan kulit.
Selain itu, peeling yang berlebihan membuat kelenjar sebaceous bekerja terlalu keras, di mana ini akan mengurangi kelembapan alami di kulit yang menyebabkan kulit jadi kering.
Seluruh proses yang menyebabkan produksi minyak berlebih itu bisa menyebabkan kulit rentan mengalami pori-pori tersumbat dan pada akhirnya memunculkan komedo.
Menyentuh wajah
Banyak orang yang terlalu sering menyentuh wajah, baik untuk memeriksa masalah kulit seperti komedo atau karena memang kebiasaan saat bosan. Hal itu dapat memindahkan kotoran dan kuman dari tangan ke kulit kita.
Kuman tersebut bisa menetap di permukaan kulit, sehingga rentan menyebabkan komedo. Maka dari itu, hindari kebiasaan dari menyentuh wajah dari sekarang.
Tak menghapus riasan sebelum tidur
Sepulang melakukan aktivitas, terkadang masih ada riasan yang menempel di kulit. Mungkin saja karena terlalu lelah untuk membersihkan kulit sehingga lupa menghapus riasan sebelum tidur.
Kalau ini dilakukan terus-menerus, risikonya adalah meningkatkan risiko pori-pori tersumbat,yang pada akhirnya dapat menyebabkan komedo.
Melewatkan pengelupasan kulit
Pengelupasan kulit atau scrubbing menjadi bagian yang paling sering diabaikan dari rutinitas perawatan kulit. Padahal, jika tahap ini dilewatkan, itu bisa memicu masalah komedo.
Eksfoliasi sebaiknya dilakukan setiap minggu untuk membantu menghilangkan debu, sel kulit mati, serta kotoran dari permukaan kulit. Hal ini untuk memastikan pori-pori bersih dan tidak tersumbat. Kamu dapat menggunakan scrub DIY alami untuk melakukan eksfoliasi seminggu sekali.
Memilih produk kulit yang tidak sesuai
Ketika memilih produk kecantikan, hendaknya pahami sifat di balik produk tersebut. Apa bahan-bahannya, dan cocok tidaknya produk itu di kulit. Tak cuma mencerahkan wajah saja, kadang ada produk kecantikan yang mampu menangkal minyak secara sekejap.
Padahal, produk seperti itu bisa saja justru menambah minyak di permukaan kulit, sehingga menyebabkan pori-pori tersumbat dan juga komedo. Oleh karenanya, disarankan pilih produk yang non-komedogenik yang bebas dari minyak. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?