Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kerontokan termasuk masalah rambut yang umum dihadapi banyak orang. Pandemi Covid-19 dan situasi yang memaksa banyak orang untuk lebih sering berdiam diri di rumah rupanya juga bisa membuat rambut rontok makin parah.
Menurut Corporate Adcanced Research & Evaluation Centre Head Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Maily S.Si., M.Biomed, faktor stres bisa jadi salah satu pemicu rambut rontok kian parah.
"Jadi kalau stres saat dalam kondisi pandemi, kekebalan akan menurun. Risikonya kita bisa terinfeksi atau juga stres. Kemudian terjadi inbalance hormon jadi DHT (dihydrotestosterone) meningkat jadi rambut mudah rontok," kata Maily dalam media briefing di Jakarta, Selasa (2/11/2021) kemarin.
Ia menjelaskan, rambut rontok sebenarnya hal yang normal. Hal itu karena rambut pasti akan mengalami fase kerontokan dan digantikan dengan pertumbuhan rambut baru.
Baca Juga
-
Kehilangan Orang Tercinta Bikin Tersiksa, Ini Cara Mengatasi Kesedihan Hati
-
Wow! Brand Lokal Ini Punya Serum Wajah dengan 8 Manfaat Sekaligus
-
Pakai MUA Pilihan Mertua, Viral Pengantin Ini Hapus Makeup setelah 30 Menit
-
Nekat Pakai Cat Rambut hingga Iritasi, Curhat Wanita Warna Alis Jadi Begini
-
Mencatok Rambut Sambil Fokus Nonton Bola, Hasilnya Bisa Memicu Perang Dunia
-
Mitos atau Fakta? Malas Menyisir Picu Masalah Rambut Rontok
Hanya saja, ada batas normal rambut rontok dalam sehari, yakni tidak lebih dari 100 helai. Lebih dari itu, disarankan untuk melakukan perawatan rambut rontok.
"Kalau (rambut rontok) gak di-treatment bisa permanen," ucap dia.
Perawatan rambut rontok tidak harus dilakukan dengan pergi ke salon, cukup dari rumah. Selain menggunakan sampo dan kondisioner, penggunaan serum rambut salah satu yang bisa membantu merangsang pertumbuhan rambut.
Sejak pandemi Covid-19, serum rambut menjadi salah satu produk paling banyak dicari konsumen untuk mengatasi kerontokan.
"Produk hair growth serum jadi yang paling laris di e-commerce selama pandemi ini," ucap Product Executive Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Carina Claudia.
Dari hasil uji klinis, serum tersebut diklaim 93 persen efektif mengatasi kerontokan rambut dalam satu minggu. Juga 160 persen efektif merangsang pertumbuhan rambut dalam dua minggu.
Ada tiga bahan aktif alami Rudy Hadisuwarno hair growth serum yang mamu mengatasi kerontokan dan merangsang pertumbuhan rambut.
Pertama, sophora root untuk mengurangi pembentukan DHT yang menjadi penyebab kerontokan rambut dan mempercepat pertumbuhan rambut baru.
Kedua, tripeptide complex dan soybeans protein yang berfungsi memperlancar sirkulasi darah pada area ke rambut.
Ketiga, terdapat pula kandungan hydrolyzed sericin yang berguna sebagai soothing agent untuk menjaga serta memelihara kulit kepala tetap sehat.
Carina lalu menyarankan, jika rambut rontok sudah parah, sebaiknya gunakan serum hair growth Rudy Hadisuwarno sebanyak 3 kali dalam sepekan.
"Pemakaian cukup dioleskan secukupnya di kulit kepala lalu dipijat. Gunakan saat kondisi kulit kepala bersih," terangnya.
Maily menambahkan, perawatan rambut di rumah dengan produk kecantikan bisa ampuh mengatasi kerontokan jika kondisinya memang bukan karena penyakit tertentu yang mengharuskan adanya tindakan medis.
Selain itu, lantaran bahan-bahan yang digunakan dalam hair growth serum Rudi Hadisuwarno dipastikan aman, produk ini aman digunakan ibu hamil dan menyusui. (*Lilis Varwati)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?