Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Apa gaya rambut andalanmu? Pandemi yang mengharuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah ternyata membuat orang-orang juga jadi semakin sering bereksperimen dengan gaya rambut. Tak cuma styling, tapi juga warna rambut.
Walau demikian banyak orang yang cenderung takut mengubah gaya rambut. Mereka khawatir terlalu sering gonta-ganti gaya rambut bisa memicu kerontokan.
Padahal, menurut Maily S.Si., M.Biomed, Corporate Advanced Research & Evaluation Centre Head Martha Tilaar Innovation Centre, rambut rontok adalah hal normal. Dia malah berpendapat rambut harus rontok agar bisa digantikan dengan helai rambut baru yang lebih sehat dan kuat.
Ditambahkan Maily dalam webinar daring Selasa (15/2/2022) kemarin, sebenarnya, rambut memang mengalami kerontokan normal setidaknya 50-100 helai per harinya. Namun, jika berlebihan, serta kurangnya pertumbuhan rambut kembali, itu dapat menjadi masalah besar. Selain itu, kalau tak segera ditangani, hal ini akan berujung kepada masalah kebotakan dini.
Rudy Hadisuwarno Cosmetics dari Martha Tilaar Group yang direkomendasikan oleh Rudy Hadisuwarno, seorang maestro rambut dan pakar kesehatan rambut, hadir menjawab kebutuhan orang masa kini untuk bisa bebas berekspresi dengan berbagai gaya rambut tanpa perlu cemas menyebabkan rambut rusak dan memicu kerontokan.
Baca Juga
-
Ramalan Zodiak Hari Ini 17 Februari 2022, Capricorn Jangan Buru-Buru Bergerak Maju
-
So Sweet! Bocah 5 Tahun Ini Kasih Hadiah Valentine Romantis ke Teman Sekelas, Videonya Viral
-
Diminta Jadi Model Baju Pengantin, Penampilan Buruh 60 Tahun Ini Bikin Pangling Warganet
-
Miris, Curhat Wedding Planner Kaget Lihat Baju Pengantin Sewaan Dikembalikan Pakai Plastik Sampah
-
Bikin Bangga, Brand Lokal Hadiri Magic Fashion Trade Show 2022 di Las Vegas
-
Jam Tangan Ini Menggunakan Material Plastik Biomassa, Ini Kelebihannya
Rangkaian produk Rudy Hadisuwarno Cosmetics ini dapat menunjang gaya hidup aktif, modern, dengan tetap merawat dan menjaga kesehatan rambut akibat efek yang terjadi dari proses seperti styling, bleaching, ataupun coloring berulang kali.
Untuk perawatan rambut, Anda dapat memilih Hairloss Solution Shampoo dengan kandungan Active HL Solution Complex, yakni kombinasi dari Panax Ginseng Root Extract yang memberi nutrisi untuk rambut sehingga mengurangi kerontokan, serta Sophora Angustifolia Root Extract yang mempercepat pertumbuhan rambut baru dan memperkuat rambut.
Ada pula kandungan Glycin Soja (Soybean) Protein yang membantu memperlancar sirkulasi darah pada kulit kepala, serta Panthenol Vitamin B5 untuk melembapkan rambut sehingga tampak lembut dan berkilau.
Tak cuma produk Shampoo dan Conditioner, Anda juga dapat melengkapi perawatan rambut dengan produk Hair Tonic, Hair Mask, maupun Creambath yang mengandung formula premium dan telah teruji secara klinis untuk mengatasi kerontokan rambut.
Demi hasil optimal, gunakan juga Hair Growth Serum dengan Natural DHT blockers yang menghasilkan 4 maximum actions berkat tiga bahan aktif alami yang membantu mengatasi kerontokan dan merangsang pertumbuhan rambut.
Perawatan rambut jadi terasa lebih praktis dan menyenangkan berkat beragam produk di atas. Jadi, jangan takut lagi untuk bereksperimen dengan gaya rambut, ya!
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi