Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Brand lokal semakin punya daya saing. Banyak pengusaha perempuan Indonesia yang bahkan berhasil merambah pasar luar negeri.
Penggerak Modest Fashion and Womenpreneur Summit atau MFWS 2023, Ayu May Fakih, mengungkapkan pentingnya pengusaha perempuan saling kolaborasi untuk menurunkan risiko kegagalan ketika berusaha menjangkau pasar luar negeri.
"Tapi kalau kolaborasi, kita bisa belajar bahwa eror itu bisa diminimalisir, kita belajar sama orang di negara tersebut," ungkapnya lewat siaran pers, dikutip dari Suara.com.
Ayu menambahkan, meski pengusaha perempuan ingin membawa ekspansi bisnisnya ke negara tetangga seperti Malaysia yang dianggap punya pasar tidak jauh berbeda dengan Indonesia, tetap ada budaya masyarakat Negeri Jiran itu yang perlu dipelajari.
Baca Juga
-
5 Zodiak yang Berpotensi Jadi Pasangan Toksik, Aries Diam-Diam Tukang Bohong
-
5 Cara Mengatasi Keraguan terhadap Pasangan, Bikin Hubungan Lebih Kuat dan Solid
-
Ternyata Red Flag! 6 Sikap Wanita yang Dianggap Wajar dalam Hubungan Asmara
-
Apa Itu Twin Flame dalam Hubungan Asmara? Ini 4 Tanda Kamu Sudah Menemukannya
-
Simpel Banget, 5 Gaya Kasual Azizah Salsha yang Bisa Jadi Inspirasi
"Kalau belajar sendiri itu butuh waktu butuh uang yang nggak sedikit, ketika kita kolaborasi kita memangkas itu, kita bisa langsung tahu poin apa yang harus dipelajari tanpa harus merasakan eror, rugi, tujuannya kita berkolaborasi itu, kita bisa saling support apa yang jadi kelemahan kita," papar Ayu yang juga merupakan Direktur Kreasi Mode International.
Ayu ingin para pengusaha perempuan mempunyai target yang ingin dicapai terkait karier maupun brand usahanya. Salah satunya, menetapkan satu negara yang akan jadi target pasar pertama.
"Kalau mereka udah punya target ke suatu negara pasti akan diikhtiarkan, tapi tentu tidak mudah untuk bisa mengetuk meyakinkan di negara tersebut kita punya usaha, pasti akan di checking background, terus kemudian kesiapan dari tim semuanya itu butuh," kata dia.
Penting juga untuk bertemu dan belajar langsung dengan brand dunia yang berhasil ekspansi ke berbagai negara. Inilah mengapa Ayu siap memboyong tidak kurang dari 350 orang peserta perempuan pengusaha ke tiga negara untuk mau belajar dan membuka kolaborasi dengan berbagai brand mancanegara. Tujuan pertama adalah Malaysia (Desember 2023), dilanjutkan ke Brunei (Juli 2024), dan Turki (November 2024).
Acara yang digadang-gadang bisa jadi support system women to women ini juga terdiri dari pemimpin perempuan yang peduli pada isu ekonomi perempuan dan modest fashion brand. Khusus untuk pemilik modest fashion brand, bakal secara khusus ada highlight melalui fashion show.
"Kita tidak membatasi baik agama maupun ras, kita di sini di bawah payung womanpreneur, di bawah payung pengusaha perempuan," tandas Ayu.
Terkini
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby
- Cyberstalking Merusak Mental dan Fisik: Bagaimana Perempuan Bisa Melindungi Diri Mereka?
- Rahasia Tangguh: Kuasai Self-Compassion untuk Kesehatan Mental
- Zombieing: Ketika Mantan Datang Tanpa Diundang, Lebih Seram dari Ghosting!
- Rebound Relationship: Ketika Mantan Jadi Bayang-Bayang Pacar Baru
- Stop Self-Talk Negatif! Ini Cara Membangun Self-Respect di Era Digital
- Merasa Kecil di Dunia yang Besar: Menggali Akar Inferiority Complex
- Resah Driver Ojol Perempuan: Ada Ketidakadilan Mengintai di Setiap Kilometer
- Fake It Till You Make It: Boleh Dicoba, Asal Jangan Kebablasan, Girls!