Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kain tenun memang indah, tapi merawatnya memang tidak mudah. Wastra nusantara ini membutuhkan perawatan khusus agar kualitasnya terjaga.
Jika salah langkah, kain tenun bisa gampang rusak. Pendiri dan CEO Tobatenun, Kerri Na Basaria, berbagi tips merawat kain tenun. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Jangan pakai dengan mesin cuci
Usahakan untuk tidak mencuci kain tenun dengan mesin cuci. Penggunaan mesin cuci bisa membuat kain tenun menjadi mudah rusak. Lebih baik cuci manual dengan air dingin.
Baca Juga
-
Keringat Bukan Masalah, Terapkan 6 Tips Makeup Tahan Lama Ini
-
Kontes Kecantikan Tanpa Makeup Digelar di Inggris, Begini Awal Mulanya
-
Saatnya Katakan Putus, 6 Tanda Hubungan Tidak Sehat yang Bikin Menderita
-
Arti Mimpi Jatuh Cinta pada Bos, Benar-Benar Ada Hubungannya dengan Kehidupan Asmara di Kehidupan Nyata?
-
Tes Kepribadian: Apa yang Kamu Lakukan saat Melihat Minuman Seseorang Diracuni?
"Kalau kain tenun, terutama yang pakai pewarnaan alam tidak bisa dicuci dengan mesin cuci pastinya, hanya dicuci dengan air dingin," ungkapnya dalam Tobatenun Road To Jakarta Fashion Week 2024, Senin (23/10/2023), dikutip dari Suara.com.
Jangan pakai deterjen
Kain tenun juga tak sebaiknya dengan deterjen. Kamu malah lebih disarankan untuk mencuci tenun dengan sampo atau sabun, bukan deterjen yang rentan merusak kain.
Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung
Cara mengeringkan kain tenun juga tidak bisa sembarangan. Sebaiknya jangan menjemur kain tenun di bawah sinar matahari langsung. Cukup dikeringkan dengan angin-angin dan tanpa paparan langsung cahaya matahari.
Jangan disimpan di tempat lembap
Hindari tempat yang lembap untuk menyimpan kain tenun. Ini karena warna alam pada tenun bakal mengundang datangnya serangga. Akibatnya, kain menjadi cepat rusak.
Kerri Na Basaria mengungkapkan, "Usahakan untuk disimpan di tempat kering. Jangan diletakkan di tempat yang lembap. Ini akan mengundang berbagai serangga untuk datang."
Dijelaskan pula bahwa kain tenun boleh disterika. Hanya saja, disarankan tidak menggunakan suku yang terlalu panas.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi