Dewiku.com - Postur tubuh yang tidak seimbang bisa disebabkan kebiasaan membawa tas. Tak cuma bikin gampang lelah, cara membawa tas yang keliru dapat menyebabkan badan pegal setelah bangun tidur.
"Kebanyakan orang yang dateng ke sini itu pekerja dan kebanyakan paling sakit leher dan pinggang. Usia yang datang itu kebanyakan usia 30 hingga 40 tahun," ungkap Senior Therapist Klinik Meditar, Krisnawan Priyanka, mengutip Suara.com.
Menurut Krisnawan, kondisi yang dialami pekerja muda tersebut bukan hanya karena kebiasaan lama menatap ponsel dan laptop, tapi juga cara membawa tas kantor yang salah.
Lalu, bagaimana cara membawa tas kantor yang benar? Simak beberapa tips berikut.
Banyak perempuan mengenakan tas bahu karena merasa lebih modis. Sayangnya, jenis tas ini tidak begitu disarankan Krisnawan karena bisa menyebabkan skoliosis akibat karena beban di dua bahu tidak seimbang.
2. Lebih baik pakai tas punggung
Tas ini lebih aman untuk menjaga postur tubuh karena beban terbagi pada dua sisi bahu sehingga menurunkan risiko skoliosis.
Guru Besar Terapi Tradisonal Tiongkok metode Tit Tar, Master Chris Leong, mengatakan bahwa penggunaan tas bahu menyebabkan banyak perempuan mengalami sakit kepala sebelah atau migrain karena beban kedua bahu tak seimbang.
"Kalau untuk perempuan, pakai tas bahu di satu sisi yang membuat mereka sakit kepala migrain. Itu karena handbag terlalu berat di salah satu sisi bahu," ujar Master Chris Leong yang juga brand ambassador Klinik Meditar.
Baca Juga
3. Gunakan tas di sisi bergantian
Menurut Krisnawan, jika sangat ingin pakai tas bahu atau shoulder bag untuk bekerja, disarankan pakai bergantian di kedua bahu. Misalnya, berangkat bekerja memakai tas di bahu kanan, pulangnya ganti menggunakan bahu kiri.
"Kalau nggak bisa pakai bag pack bisa, dipakai di sisi bergantian atau diletakkan di tangan dan digenggam. Tapi metode genggam ini juga sebaiknya tidak lama karena bisa menyebabkan trigger finger," terang Krisnawan.
4. Jangan bawa beban terlalu banyak
Intensitasnya yang lama ditambah berat beban tas bisa menyebabkan sakit pinggang, bahkan walau sudah menggunakan tas punggung. Jadi, disarankan tidak membawa beban tas lebih dari 5 kg.
Sementara itu, Krisnawan yang mengaku banyak menerima pasien yang meminta tindakan Tit Tar, yakni terapi tradisional dari Tiongkok. Sekilas, terapi ini nyaris sama dengan chiropractic dari Amerika Serikat atau masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan tindakan mengkretek tulang.
Bedanya, metode Tit Tar di Klinik Meditar tak bisa berdiri sendiri karena dipadukan dengan metode modern dan tradisional. Pasien juga harus lebih dulu berkonsultasi dengan pakar medis, seperti dokter dan fisioterapis tersertifikasi sehingga mengantongi dasar medis sebelum menjalani tindakan.
"Jadi sebelum dikretek akan dicek dulu dengan bone setting, untuk dilihat posisi postur tubuhnya yang dicocokan dengan keluhan yang dialami pasien, seperti gejala saraf kejepit dan skoliosis ringan. Tapi kita juga tidak akan melakukan penanganan bila kondisi pasien tidak memungkinkan, seperti sedang tidak sehat," tandas Krisnawan.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'