Kamis, 19 September 2024 | 11:00 WIB
Kesadaran masyarakat Indonesia untuk merawat diri semakin meningkat. Tak heran jika orang-orang juga semakin mempertimbangkan untuk melakukan berbagai prosedur estetika, tidak hanya pada wanita tetapi juga pria.
Survei ZAP Beauty Index 2024 dengan responden 9.000 wanita menyatakan bahwa 30,7% responden menyebutkan syarat wanita cantik Indonesia yang paling utama adalah berwajah mulus. Sedangkan survei ZAP Men/o/logy Index 2024 dengan responden 1.500 pria menyebutkan bahwa 19,1% pria merasa tampan jika memiliki wajah yang bersih dan mulus.
Berdasarkan data tersebut, wanita dan pria sama-sama menyadari bahwa untuk merawat wajah, mereka tak bisa hanya mengandalkan produk skincare, tapi juga melakukan perawatan di klinik kecantikan. Sebagian responden wanita menyebutkan bahwa mereka telah melakukan perawatan di klinik kecantikan sejak usia 15 tahun, sementara separuh responden pria juga mengaku pernah melakukan perawatan di klinik kecantikan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Angka Favorit Bisa Mengungkap Karakter Seseorang
Loading...
Dengan meningkatnya kunjungan ke klinik kecantikan sebagai upaya mendapatkan wajah yang mulus dan terawat, perlu langkah-langkah strategis untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Di antaranya adalah meningkatkan pelayanan dengan menerapkan teknologi canggih dan memberi layanan yang personal bagi konsumen.
Komunikasi yang jelas dan transparan dari pihak klinik kecantikan merupakan salah satu bentuk layanan personal yang diharapkan konsumen agar mereka dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Baca Juga: Ini Cara Kunto Aji Mengatasi Bau Ketiak, Bukan Mengandalkan Deodoran
Untuk membantu dermatolog, ahli kecantikan, dan profesional di bidang kecantikan yang bekerja di klinik kecantikan, Perfect Corp meluncurkan solusi terbaru untuk prosedur estetika wajah nonbedah, yakni Skincare Pro Aesthetic Simulator.
Inovasi ini mengintegrasikan analisis gambar oleh artificial intelligence (AI) dan penggunaan model deep learning AI untuk simulasi dan memvisualisasi 27 jenis prosedur estetika nonbedah secara akurat di enam zona wajah.
Skincare Pro Aesthetic Simulator memanfaatkan algoritma pengenalan gambar yang unik dan model deep learning AI yang canggih untuk memahami dan menginterpretasikan foto-foto dari pengguna secara akurat.
Simulator ini menggunakan mesin grafis komputer untuk membuat simulasi visual yang sangat akurat dari hasil prosedur estetika wajah non-bedah yang direkomendasikan, sehingga klien dapat melihat lebih dahulu seperti apa perubahan yang akan terjadi di wajah mereka.
Para profesional kecantikan dapat menggunakan interface yang ramah pengguna ini untuk menampilkan 27 simulasi estetika berbeda di mana masing-masing memiliki intensitas yang bervariasi.
Perangkat interaktif ini juga dapat melakukan penyesuaian parameter secara instan sesuai hasil diskusi dengan klien. Langkah ini dapat membantu mengoptimalkan komunikasi sebelum prosedur dilakukan, mengurangi ketidakpastian, dan membangun kepercayaan jangka panjang dari klien terhadap klinik kecantikan.
Skincare Pro Aesthetic Simulator juga terintegrasi dengan platform CRM berbasis cloud yang memudahkan pembuatan profil klien hingga laporan simulasi dan perbandingan sebelum-sesudah prosedur estetika yang dipilih klien. Solusi ini memungkinkan dermatolog dan klinik kecantikan untuk memantau perkembangan pasien secara efisien, menyusun rencana perawatan yang sesuai, dan memberikan pelayanan yang optimal.
"Kecantikan itu sangat personal. Misi kami adalah membantu setiap individu menyadari kecantikan unik mereka dengan bantuan teknologi," ujar Alice Chang, Founder dan CEO Perfect Corp., dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Rabu (18/9/2024).
Baca Juga: Jarang Mandi Kayak Tasya Farasya? Dokter Kulit Ternyata Bilang Begini
Alice Chang juga mengatakan, "Skincare Pro Aesthetic Simulator ini adalah bukti nyata inovasi kami, yang memungkinkan para profesional kecantikan untuk menyusun rencana perawatan yang lebih personal dan menunjukkan hasil nyata dari layanan mereka."