Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Memilih produk skincare memang tidak boleh sembarangan. Penting untuk menjatuhkan pilihan pada produk yang memang berkualitas dan cocok untuk kebutuhan masing-masing kulit. Hindari coba-coba hanya karena merasa produk tersebut sangat viral.
Belakangan ini, sepak terjang Dokter Detektif alias DokTif di industri kecantikan terbilang mencuri atensi. DokTif dikenal sering mengulas produk kecantikan dan membongkar kekeliruan brand yang overclaim.
Apa yang dilakukan Doktif membuat banyak orang menjadi lebih berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit. Dilansir dari Suara.com, berikut beberapa cara memilih skincare yang baik dan aman untuk kulit.
1. Selalu Periksa Kandungan Produk
Baca Juga
Pada salah satu video TikTok unggahannya, DokTif menekankan pentingnya memahami kandungan bahan aktif dalam produk skincare. Misalnya, kandungan niacinamide oada serum B Erl Active Glow Booster terbukti sesuai dengan klaim 8% yang tercantum pada kemasan.
- niacinamide: membantu mencerahkan kulit dan memperbaiki tekstur
- hyaluronic acid: menjaga kelembapan kulit
- vitamin C: membantu melawan radikal bebas dan mencerahkan kulit
- bakuchiol: alternatif retinol yang aman digunakan untuk ibu hamil
Jika kandungan produk tidak disebutkan secara rinci atau mengklaim hasil yang terlalu berlebihan tanpa bukti ilmiah, ini bisa menjadi tanda peringatan yang sebaiknya tidak diabaikan.
2. Sertifikasi dan Uji Produk
Lebih baik pilih produk yang sudah lulus uji laboratorium dan punya sertifikasi resmi, seperti BPOM di Indonesia. Hal ini untuk memastikan bahwa produk bersangkutan aman dipakai dan telah sesuai dengan standar berlaku.
3. Pentingnya Mengenali Jenis Kulit
Perlu dipahami bahwa produk yang cocok untuk si A, belum tentu bagus saat dipakai si B. Oleh karenanya, pastikan untuk memahami jenis kulitmu terlebih dahulu sebelum membeli produk kecantikan apa pun.
Kulit kering butuh produk yang menghidrasi seperti pelembap dengan kandungan hyaluronic acid. Pemilik kulit berminyak disarankan memilih produk dengan kandungan bahan yang dapat bantu mengontrol minyak, seperti salicylic acid. Jika kulitmu sensitif, hindari produk dengan kandungan parfum atau alkohol karena bisa memicu iritasi.
4. Jangan Mudah Tergoda Produk dengan Klaim Berlebihan
Menurut DokTif, produk overclaim biasanya menjanjikan hasil instan atau efek yang tidak realistis. Padahal, produk yang benar-benar berkualitas memberikan hasil secara bertahap dan bertahan lama. Jadi, hindari produk yang menawarkan janji berlebihan.
5. Brand Terpercaya
Produk viral belum tentu bisa dipercaya, begitu pula dengan brand yang hanya mengandalkan popularitas lewat flexing atau pamer kekayaan pemiliknya.
Walau demikian, DokTif juga menyebut adanya brand yang pemiliknya tidak memiliki latar belakang medis tetapi bisa menghasilkan produk berkualitas, seperti B Erl Cosmetics.
Selain itu, pastikan untuk selalu membeli produk dari brand dengan eputasi baik dan transparan soal bahan serta proses produksinya. Bagaimanapun, transparansi merupakan kunci untuk membangun kepercayaan konsumen.
Sementara itu, Erlyanie, pemilik B Erl Cosmetics, mengaku dirinya merasa lega saat mendapatkan ulasan positif dari Doktif.
"Sebagai owner, pasti ada rasa cemas ketika produk kita di-review oleh akun seperti DokTif yang dikenal jujur dan apa adanya. Tapi hasil ini membuktikan bahwa apa yang kita klaim sesuai dengan kenyataan. Saya sangat bersyukur, karena ini bukan hanya tentang saya sebagai pemilik, tetapi tentang kepercayaan konsumen terhadap brand yang kita bangun," tuturnya.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi