Senin, 15 Oktober 2018 | 11:00 WIB
Baru-baru ini, masalah batik antara Indonesia dan Malaysia kembali panas. Hal itu bermula dari finalis Miss Grand International 2018 dari Malaysia, yakni Debra Jeanne Poh yang menggunakan batik parang.
Foto Debra yang mengenakan baju lengan panjang dengan perut terbuka dan bermotif batik parang diunggah oleh akun Instagram Lambe Turah pada Sabtu (13/10/2018).
Pakaian batik yang ia kenakan dalam rangka karantina Miss Grand International 2018 itu menuai komentar dari netizen Indonesia. Netizen Indonesia geram karena Debra menggunakan pakaian khas dari Indonesia.
Baca Juga: Pabrik Bata di Purwakarta Tutup, Simak Fakta Menarik Brand Sepatu Legendaris Ini
Debra sendiri sebenarnya tak pernah menuliskan bahwa batik-batik itu adalah batik Malaysia. Akun Instagram Debra memuat sejumlah foto dirinya mengenakan baju bermotif batik.
Memang Debra tidak memberi keterangan dari mana kain batik itu berasal atau tempat pembuatannya. Meski begitu, sebagian netizen langsung menudingnya seolah-olah telah mengklaim batik Indonesia.
Namun komentar pedas netizen makin panas setelah senior Debra, pemenang Miss Grand Malaysia 2017, Sendja John membuat pernyataan di Instastory-nya terkait batik yang disebutnya dari Malaysia.
Baca Juga: Cantiknya Kebaya Mahalini saat Mepamit, Karya Desainer Kondang
''Gosh batik Malaysian pun mau clim hak milik.. My God please forgive their stupidity,'' tulisnya di IG Story.
Perang komentar berlangsung sengit. Namun akhirnya Debra memberi komentar tentang batik yang ia gunakan di IG Story.
''Ini hanya baju yang aku kenakan dan aku sangat bangga dan buat semua penggemarku yang mendukung terimakasi atas dukungan dan waktunya,'' ucap Debra.
Baca Juga: Erina Gudono dan Kaesang Pangarep Sempat Nongkrong saat Umrah, Kunjungi Kafe Viral di Makkah
Jadi netizen, jangan ngegas dulu ya.