fashion-beauty

Viral Jualan Jam Tangan Kertas Laku Keras, Harganya Rp25 Ribu

Warganet bingung sekaligus terheran-heran saat mengetahui jam tangan kertas itu bisa laris manis.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Selasa, 31 Agustus 2021 | 16:30 WIB

Jam tangan termasuk aksesori yang disukai banyak orang. Namun, bagaimana jika yang melingkar di pergelangan tangan kita hanya jam tangan kertas?

Belum lama ini, viral di TikTok seorang perempuan muda yang jualan jam tangan kertas. Uniknya, dia mengaku dagangannya laris manis.

Dalam sebuah unggahan Tiktok, gadis berhijab ini menuliskan jika ia membuat berbagai macam jam tangan kertas yang mulanya ia jual pada teman-teman di sekolahnya.

Baca Juga: Mewahnya Chuck 70 De Luxe Squared Bertatah Kristal Swarovski dari Converse, Cewek Pasti Suka!

Akun bernama @dinimood tersebut memperlihatkan bagaimana bentuk produk jam tangan yang ia gambar dan warnai sendiri dengan berbagai spidol berwarna di atas kertas label yang sudah dilengkapi dengan perekat.

Jam tangan tersebut dijual dengan harga Rp 25 ribu. Walau tidak berfungsi layaknya jam tangan sungguhan, tak disangka produknya laku keras.

"Pas SMA jual jam kertas laris manis," ungkapnya.

Baca Juga: Waspada! 5 Hal Ini Bisa Bikin Kamu Terjerumus Narkoba

Bahkan, saat ini, jam tangan kertas itu tampak ia jual di salah satu e-commerce dengan cukup banyak pembeli. Tentu saja, hal tersebut membuat banyak warganet heran. Bagaimana bisa produk tersebut bisa memiliki banyak pembeli?

Ternyata, bukan cuma sekali ini saja gadis tersebut menjual produk unik. Ia juga pernah memasarkan hijab yang terbuat dari koran. Video ini pun sukses menarik perhatian dengan 1,4 juta penonton.

"Kalau kayak begini yang bermasalah bukan penjualnya, tapi yang beli," komentar seorang warganet.

"Di belakangnya ada kunci jawaban mungkin," celetuk warganet lain di kolom komentar.

"Yang beli pada kenapa sih?" tanya warganet lainnya.

Baca Juga: 20 Pantun Gombal, Bikin Orang Tersayang Salah Tingkah Parah

Ada juga warganet yang berkomentar, "Berarti lu jago marketing, buktinya barang nggak guna kayak gitu bisa banyak yang beli." (*Dinda Rachmawati)