
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Siapa yang merasa semakin gemuk setelah menikah? Ternyata, hal itu ada penjelasan ilmiahnya. Sebuah penelitian terkini menyebutkan 3 dari 4 orang di Amerika mengalami kenaikan berat badan setelah menikah.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 2.000 orang. Disebutkan, rata-rata kenaikan berat badan pasangan usai menikah mencapai 7-16 kilogram.
Dibanding perempuan, lelaki lebih berpotensi mengalami kenaikan berat badan, yakni sebesar 69 persen, sedangkan perempuan hanya 45 persen. Hal tersebut umumnya disebabkan peningkatan selera makan setelah menjalani pernikahan.
Peningkatan berat badan rupanya kebanyakan mulai terjadi setelah satu tahun pernikahan. Mereka jadi lebih sering memasak di rumah atau membeli makanan di luar.
Baca Juga

Meski begitu, banyak juga yang menyebut pernikahan membuat mereka lebih sehat, bahkan turun berat badan. Hal itu dialami sekitar 55 persen responden dengan penurunan berat badan mencapai rata-rata 7,25 kilogram setelah satu tahun pernikahan.
Berat badan turun karena mereka lebih sering berolahraga dengan pasangannya atau memiliki pola makan yang lebih sehat setelah menikah.
Seorang asisten profesor klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, Dr. Pamela Peeke, mengungkapkan pasangan yang berolahraga dan makan sehat bersama berpeluang menjadi lebih bahagia dalam hubungan berumah tangga daripada mereka yang tidak melakukannya.
''Data ini merupakan indikator yang jelas bahwa pasangan yang saling mendukung untuk menjalani gaya hidup sehat bisa memetik manfaat kebahagiaan bersama juga,'' kata Dr. Pamela Peeke.
Artikel ini sudah dipublikasikan di Suara.com dengan judul Ini Alasan Banyak Pasangan Semakin Gemuk Usai Menikah
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi