Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang ayah baru ditangkap karena melaju sangat kencang di jalan raya karena sang istri akan melahirkan di dalam mobil. Ia melaju dengan kecepatan 160 km/jam dan sudah diadili di pengadilan meskipun ada keberatan publik.
Louis Baker adalah pekerja JLR yang panik saat istrinya Laura mulai berkontraksi untuk melahirkan di rumah mereka di Rubery, Worcestershire. Dilansir dari laman Mirror, Istrinya membutuhkan antibiotik sebelum melahirkan putranya.
Louis mempercepat kecepatan laju mobilnya saat kontraksi yang dialami Laura sangat sering. Kemudian mobilnya tertangkap kamera Safer Roads Partnership yang menandakan bahwa kecepatan mobilnya di atas rata-rata. Setelah itu Louis didenda sebesar £ 390 atau setara dengan Rp 7,7 jutaan.
Cerita ini berawal dari Louis yang khawatir saat Laura menceritakan bahwa bayi di dalam kandungannya berhenti berdetak pada minggu ke 36. Pasangan ini tak ingin menunda masuk rumah sakit karena Laura mulai mengalami kontraksi. Saat sedang di dalam perjalanan, pasangan ini sangat khawatir karena kontraksi semakim cepat. Kontraksi yang dialami Laura dalam dua menit sekali.
Baca Juga
Pada situasi yang sangat genting tersebut, Louis tidak terpikirkan dengan kecepatan mobilnya. Ia hanya memikirkan bagaimana cepat sampai ke rumah sakit agar Laura dan bayinya baik-baik saja. Ternyata Laura mempunyai stempel group B yang di mana dia harus meminum antibiotik selama empat jam sebelum kelahiran.
Pihak rumah sakit pun berhasil memberi Laura antibiotik selama satu jam sebelum ia melahirkan. Setelah melahirkan, Laura menderita hematoma dan harus dilarikan ke ruang operasi. Sedangkan bayinya tidak responsif saat lahir sekitar 20 sampai 30 menit. Akhirnya harus dibantu dengan oksigen.
Banyak publik yang tidak setuju atas keputusan pengadilan yang ditujukan kepada Louis. Sebab, menurut mereka Loius tidak akan melaju dengan kecapatan tinggi jika tidak ada hal sangat darurat. Namun menurut kepolisian dan pengadilan, peraturan di jalan raya harus tetap ditegakkan apa pun alasannya.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat