
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Selama ini hubungan yang harmonis antara menantu dengan mertua selalu dielu-elukan jadi kunci pernikahan awet. Ternyata, sebuah penelitian di Unversitas Michigan membuktikan jika itu salah besar. Hasil studi mereka justru mengatakan sebaliknya.
Kamu tidak perlu akur dengan mertua jika ingin pernikahan awet.
Dilansir dari Boldsky, Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa semakin cepat wanita melakukan bonding dengan mertuanya, semakin besar juga potensi konflik yang terjadi.
Menurut studi, semakin dekat hubungan wanita dengan mertuanya di tahun pertama, maka kemungkinan perceraian meningkat 20% lebih.
Baca Juga

Hal ini bertolak belakang dengan kasus pria yang dekat mertuanya.
Masih dengan penelitian yang sama, kemungkinan perceraian yang terjadi pada pria di tahun pertama justru menurun hingga 20%. Kondisi ini terjadi pada kasus pria yang lebih dekat dengan orangtua pasangannya.
Penelitian juga menyebutkan, wanita yang akrab terlalu awal dengan mertuanya beresiko mengalami stress dini untuk pernikahannya. Hal ini mengakibatkan rumah tangganya berakhir lebih cepat.
Rupanya ikatan emosional sesama wanita yang menjadi kunci dari semua ini. Hubungan yang terlalu cepat akrab antara sesama perempuan mengakibatkan mereka gagal menempatkan batas emosional.
Ada kalanya seorang menantu salah menafsirkan perhatian dari mertuanya. Dia merasa itu adalah kritik, bukan saran yang membangun.
Waduh, menurut kalian gimana, Girls? Setuju nggak dengan hasil penelitian yang bilang tentang kunci pernikahan awet ini?
Terkini
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?