
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Meskipun zaman sudah maju, tapi yang nama dijodohin tetap saja jadi mimpi buruk buat kamu yang kelamaan jomblo. Dijodohin dengan teman mah nggak apa-apa, tapi gimana kalau ide 'brilian' itu datangnya dari orangtua? Duh mau nolak, tapi takut auto kualat. Gimana dong? Tenang, ini 4 cara yang bisa kamu pakai ketika nolak dijodohin. Yuk, praktek!
Nurut aja
Ini bukan saran yang menjerumuskan kok, tapi ada baiknya kamu nurut dulu apa kata orangtua. Siapa tahu yang dijodohin sama kamu seganteng Lee Min Ho? Tapi kalau realita nggak sesuai ekpektasi, kamu kalem aja. Cukup tunjukkan sikap anak manis biar nama baik keluarga nggak jatuh di tanganmu.

Temui 'jodohmu'
Baca Juga
Mungkin kamu benar-benar muak dengan semua ini, tapi nggak baik juga menolak saran orangtua mentah-mentah. Temuai saja jodohmu dan bicarakan padanya jika kamu nggak tertarik dengan kisah cinta ala Siti Nurbaya ini. Mungkin terdengar mirip dengan cerita drama Korea, tapi kalau itu terbukti positif, why not?
Cari pasangan secepat kilat
Salah satu cara untuk nolak dijodohin adalah mengenalkan pacarmu di hadapan orangtua. Cara ini paling ampuh untuk meyakinkan keluargamu bahwa kamu sudah cukup dewasa untuk memilih jodoh sendiri. Kalau nggak punya pacar? Ya dicari atuh...
Ngomong jujur pada ayah dan ibu
Cara yang paling ampuh, kamu bisa ajak ayah dan ibumu untuk duduk bersama dan bicara jujur pada mereka. Ungkapkan jika kamu tidak suka dengan cara ini. Beri alasan yang logis kenapa kamu betah menjomblo hingga saat ini. Jika komunikasi berjalan baik, maka cara seperti ini akan menjadi solusi yang paling ampuh.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women