Selasa, 11 Desember 2018 | 20:03 WIB
Seorang dokter memang identik dengan kesan yang bersih dan steril. Namun, memiliki tato seharusnya bukan berarti dosa besar bagi profesi dokter. Sayangnya, hal inilah yang terjadi pada Sarah Gray, seorang dokter cantik bertato asal Adelaide, Australia.
Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail, Sarah bercerita bagaimana dia kerap diperlakukan tidak adil oleh lingkungannya hanya gara-gara tato miliknya.
Gadis berumur 30 tahun itu bercerita, pada suatu siang di sebuah restoran di Gold Coast, ia dan suaminya tengah menikmati makan siang dan tiba-tiba didatangi oleh pelayan restoran. Sarah diusir dari restoran ketika dia sedang menikmati makanannya.
Baca Juga: Rayyanza Beli Popcorn Raksasa di London, Ini Fakta Menariknya
Menurut pelayan tersebut, manajemen restoran memiliki peraturan tentang pengunjung yang memiliki tato terlihat. Tentu saja Sarah kecewa dengan kejadian itu.
Sayangnya, insiden seperti itu nggak cuma sekali terjadi.
Sebelumnya, Sarah juga pernah diperlakukan nggak adil saat ingin beli sepatu rancangan desainer ternama. Kala itu, Sarah butuh ukuran sepatu yang tepat tapi tiga asisten yang berada di toko tak ada yang memperlakukannya dengan sopan.
Baca Juga: 3 Sepatu Mewah Puan Maharani, Diam-Diam Seleranya Old Money
Mereka lebih memilih untuk mengabaikan Sarah dan melayani pengunjung lain.
Sarah mengaku lelah karena banyak orang yang menilainya negatif hanya dari penampilan kulit saja. Baginya tidak ada yang salah dengan tato, bahkan karena tato dia bisa menemukan jodoh.
Baca Juga: Aromanya Unik, Ini 3 Rekomendasi Parfum untuk Anak Muda
Sarah juga mengaku meskipun bertato, dirinya adalah dokter selalu menjunjung tinggi profesionalitas. Dirinya bahkan cukup disegani di rumah sakit dan bisa jadi panutan yang positif bagi lingkungan tempatnya bekerja.