Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ratusan orang di London nekat naik kereta bawah tanah dengan pakaian tak lengkap. Bagian atas tubuh mereka mengenakan pakaian normal, tapi bagian bawah hanya tertutup celana dalam dan sepatu.
Dikutip dari Evening Standard, orang-orang ini rupanya sedang merayakan gerakan 'No Trousers Tube Ride' yang sudah memasuki tahun ke-10.
Gerakan 'No Trousers Tube Ride' sebenarnya bermula dari 'No Pants Subway Ride', sebuah prank di New York pada 2002 lalu. Fenomena ini lalumenyebar ke 60 kota di seluruh dunia, termasuk Tokyo, Yerusalem, dan Moskow.
Acara di London tahun ini digelar oleh Stiff Upper Lip Society. Ada aturan khusus agar para partisipan tidak mengenakan celana dalam yang tipis, terlalu ketat, atau tembus pandang. Jadi mereka masih bisa cukup 'nyaman' dilihat meski tidak memakai bawahan yang semestinya. Bagaimanapun, tujuan mereka untuk menghibur, bukan mengganggu para penumpang kereta bawah tanah.
Baca Juga
Pada Minggu (13/1/2019) pekan lalu, para peserta berkumpul di National Gallery di Trafalgar Square dengan mengenakan pakaian lengkap. Setelah itu, mereka menanggalkan pakaian bawahnya dan berjalan menuju stasiun kereta bawah tanah bersama-sama.
Diberitakan ITV, banyak penumpang biasa yang menatap heran ke arah para peserta 'No Trousers Tube Ride'.
Seorang partisipan bernama Tom Hayes mengatakan sekitar 500 orang yang terbagi menjadi empat kelompok mengikuti aksi naik kereta bawah tanpa menggunakan celana. Hal itu ternyata dilakukan untuk melawan depresi dan kebosanan yang biasanya terjadi pada Januari.
''Sebenarnya ini hari kebodohan internasional. Januari adalah bulan yang bikin stres dan membosankan. Jadi, cara apa lagi yang lebih bagus untuk bersenang-senang dan membuat orang tertawa selain memakai celana dalam di kereta bawah tanah,'' kata Hayes.
Hayes juga mengungkapkan gerakan 'No Trousers Tube Ride' terbuka bagi siapa saja, tak peduli umur, gender, maupun ukuran tubuh.
(Himedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri