Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bukan menjadi rahasia lagi jika Tinder menjadi aplikasi pencarian jodoh yang populer saat ini. Ternyata bukan hanya jodoh, Tinder pun juga bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
Dilansir dari laman Sunrise, ada seorang wanita asal Australia bernama Holly Bartter. Ia memanfaatkan Tinder bukan sebagai tempat mencari jodoh, namun ajang mencari uang.
Ia bisa mendapatkan penghasilan sekitar 1.500 dolar Australia atau setara dengan Rp 15,2 jutaan setiap bulannya.
Bagaimana caranya dia mendapatkan uang sebanyak itu melalui Tinder? Jadi, Holly Bartter ini berprofesi sebagai orang yang mengambil alih akun Tinder orang lain.
Baca Juga
Tugasnya adalah mencari match, ngobrol, merayu orang yang cocok, hingga akhirnya membuat jadwal kencan.
Ia mengatakan bahwa 70 persen kliennya adalah wanita. Sebagian besar mereka bekerja di perusahaan dengan rentang usia 29 hingga 52 tahun.
''Menurutku memiliki seseorang yang melakukannya untuk kamu, itu artinya kamu bisa pergi kencan dengan sangat percaya diri, mengetahui jika mereka juga tertarik bertemu denganmu,'' kata Holly Bartter.
Ia pun membuat beberapa aturan dalam pekerjaannya ini. Salah satunya adalah menjaga porsi emosional dengan orang-orang yang match. Setelah itu, dari Tinder itu bisa langsung bertemu secara langsung atau melakukan kopi darat.
Holly juga membuat profil kliennya lengkap untuk mencari tahu apa yang disukai dan tidak disukai. Ia tidak akan menghabiskan waktu lebih dari seminggu untuk mengobrol di aplikasi.
Itu sebagai antisipasi Holly agar topik yang dibahas tidak terlalu dalam dan bertele-tele.
''Mereka tahu aku menjaga obrolan tetap ringan dan mengukur apakah orang ini tepat. Kemudian kita akan mulai dari sana,'' kata Holly.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri