lifestyle

Kue Keranjang Legendaris, Digarap Hampir 3 Generasi dengan Sepenuh Hati

Membuat kue keranjang sudah seperti kewajiban saat tahun baru Imlek tiba.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Sabtu, 02 Februari 2019 | 17:41 WIB

Imlek selalu identik dengan kudapan kue keranjang. Kue manis serupa dodol ini mudah ditemui di setiap rumah kala Tahun Baru China tiba. Namun tahukah kamu? Di balik legit manisnya kue keranjang, ada sebuah cerita wanita hampir 3 generasi yang bertahan menjalankan usaha ini hingga sekarang.

Siauw Li Tyen tampak sibuk mengemas kue keranjang yang sudah siap dipasarkan. Tangan gesitnya sangat lincah mengemas satu demi satu kue bulat ini. Raut lelah terkadang tampak di wajahnya tapi tak menghalangi geraknya untuk terus bekerja.

Menurut pengakuannya, usaha pembuatan kue keranjang yang di rumah produksi itu sudah berjalan selama dua generasi. Sebelumnya, kue yang sudah eksis sejak 60 tahun yang lalu ini dipegang oleh ibunya.

Baca Juga: Marshanda Sukses Diet, Foto Before - After Kelihatan Beda Banget

Baru 25 tahun yang lalu, Siauw Li Tyen bersama adiknya, Siauw Li Sien, meneruskan usaha keluarga ini. Rumah produksinya terletak di Kampung Tukangan, Bausasran, Danurejan, Yogyakarta.

Kue keranjang. (Dewiku/Rima Suliastini)

 

''Saya 6 saudara, tapi yang nerusin usaha ini cuma saya sama adik saya,'' ujarnya sambil menjelaskan jika saudara lainnya sudah sibuk dengan usaha mereka masing-masing.

Baca Juga: Gaya Asnawi Mangkualam di Qatar Curi Perhatian, Sepatunya Nyaris Rp30 Juta

Dalam menjalankan usaha turun temurun, Siauw Li Tyen yang akrab disapa Sulistyowati ini nggak pernah mengubah resep kue keranjang yang diwariskan ibunya.

Sulis bertahan dengan resep asli dan berani menjamin jika kue keranjang buatannya lebih awet karena diolah dengan cara yang masih tradisional. Sulis juga tidak pernah menambahkan pengawet kimia pada kue buatannya.

''Dikukus pakai minyak tanah biar matengnya rata sampai ke dalam. Kalau minyak tanahnya diganti gas, hasilnya nggak bagus. Nggak matang sampai dalam,'' ungkapnya.

Rupanya, tingkat kematangan inilah yang mempengaruhi awet atau tidaknya kue keranjang. Jika matang sempurna dan diolah secara perlahan, kue keranjang yang dihasilkan akan lebih awet.

Kue keranjang. (Dewiku/Rima Suliastini)

 

Meskipun sangat mencintai pekerjaannya sebagai produsen kue keranjang, tapi umur Sulis tak lagi muda. Dia tidak mungkin terus-menerus menjalankan bisnis ini berdua saja dengan adiknya. Ke depannya, kata Sulis, anak perempuannya yang dapat giliran meneruskan bisnis keluarga ini.

Baca Juga: Aplikasi My Super Indo Versi Baru Tawarkan Banyak Benefit, Apa Saja?

Baginya, membuat kue keranjang tidak bisa disepelekan. Tradisi ini sudah seperti kewajiban baginya, terutama saat tahun baru Imlek tiba. Sederhananya, dengan cara ini Sulis bisa meneruskan tradisi nenek moyang. Hal itulah yang membuatnya bersikeras untuk menurunkan usaha ini pada anaknya.

lifestyle

Marshanda Sukses Diet, Foto Before - After Kelihatan Beda Banget

Sempat pesimis, Marshanda sukses menurunkan berat badan hingga 9 kilogram.

lifestyle

Tebak-tebakan Romantis Bahasa Jawa, Gombalan Lokal Tak Pernah Gagal

Mau merayu pasangan dengan kata-kata manis dalam bahasa Jawa? Berikut deretan tebak-tebakan romantis bahasa Jawa yang bisa jadi referensi.

lifestyle

5 Zodiak Paling Clingy, Pisces Posesif tapi Bikin Gemas

Apa saja zodiak paling clingy dalam hubungan asmara? Berikut beberapa di antaranya.

lifestyle

Jelang Imlek, Simak 5 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024

Sudah cek? Inilah daftar shio paling beruntung di tahun Naga Kayu 2024.

lifestyle

Laporan SiteMinder: Wisatawan Mancanegara Semakin Betah di Indonesia

Laporan SiteMinder Hotel Booking Trends garis bawahi peningkatan kedatangan wisatawan internasional dan masa inap lebih lama di akomodasi Indonesia