Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Baru-baru ini, seorang wanita yang tinggal di Australia mengaku capek memakai aplikasi kencan untuk mendapatkan kekasih. Ia pun memutuskan membuat syarat pacar idaman di kertas secara rinci.
Dilansir dari Mirror, setelah upaya sia-sia untuk menemukan cinta melalui aplikasi kencan, dia mengklaim ingin mencoba sesuatu yang berbeda dan lebih langsung.
Wanita itu tidak hanya menentukan usia dan penampilan yang disukai untuk masa depan kekasihnya, tetapi juga bahwa dia menginginkan seseorang dengan kesehatan mental yang baik.
Karena hal tersebut, netizen merasa gemas dengan tingkahnya.
Baca Juga
"Ingin hubungan jangka panjang yang berkomitmen tetapi juga menolak untuk menjadi bagian dari kesehatan mental pasangan," ujar salah satu netizen.
Surat tersebut ditulis seperti ini :
"Apakah Anda lajang dan berusia antara 26 dan 34? Baca terus."
"Semua ini adalah tentang ingin menghilangkan kedangkalan aplikasi kencan dan bertemu dengan seorang pria yang memiliki minat yang sama dengan saya, jadi saya pikir saya akan pergi ke sumbernya langsung karena saya suka menghabiskan waktu di luar,"
"Akan menyegarkan untuk mengenal seseorang yang tidak perlu keluar dan dihancurkan dengan teman-teman setiap akhir pekan."
Para netizen dengan cepat berargumen bahwa daftar itu bersifat preskriptif dan tidak realistis dalam hal cinta.
Wanita yang menulis surat itu jelas merinci syarat pacar idamannya.
Syarat itu antara lain berusia 25-34 tahun, tinggal di daerah Geelong/Melbourne, bugar, tidak minum alkohol dan memakai obat-obatan, serta tidak boleh foto di gym.
"Aku mencari hubungan, bukan teman baik," tambahnya.
Meski banyak yang mengkritiknya, beberapa netizen di Reddit membela dirinya dan melihat tuntutannya masih masuk akal.
"Apakah salah mencari kesehatan mental yang baik pada pasangan yang romantis?" kata salah satu netizen.
Sementara yang lain menulis, "Dia hanya manusia yang mencoba yang terbaik, mencoba sesuatu yang berbeda."
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat