Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jauh sebelum hari pernikahan, biasanya calon pengantin akan mengirim undangan untuk menjadi bridesmaid pada teman dekatnya. Seringnya, undangan itu disertai hadiah maupun catatan yang manis.
Namun seorang wanita telah memicu kemarahan online setelah berbagi foto tampilan undangan bridesmaid yang tidak biasa.
Dilansir dari Mirror, undangan tersebut berupa alat tes kehamilan First Response dengan kalimat yang tertulis dengan spidol hitam. "Saya terlambat meminta ... [Anda] menjadi pengiring pengantin saya,"
Foto tersebut dibagikan oleh salah satu bridesmaid ke sebuah grup Facebook wedding shaming dan langsung menerima banyak kritikan bahkan hinaan.
Baca Juga
Orang-orang dalam grup itu dengan cepat membalas postingan itu untuk mengkritik sikap mempelai wanita dan beberapa orang tersinggung dengan lelucon tentang kehamilan.
Pengguna Facebook menunjukkan bahwa topik hamil adalah hal yang sensitif.
"Kehamilan palsu dan lelucon kehamilan tidak pernah lucu. Pikirkan orang-orang yang tidak bisa hamil atau mengalami keguguran - bukan sesuatu untuk dijadikan bahan lelucon," tulis seorang wanita.
"Ugh ini benar-benar akan melukaiku. Semoga tidak ada temannya yang berjuang untuk hamil," kata yang lain.
Lainnya menulis, "Bagaimana jika dia berjuang dengan kesuburan? Bagaimana perasaannya?"
Meski banyak yang tersinggung, beberapa orang di kelompok itu menganggap undangan tersebut lucu. Beberapa orang juga mengatakan mungkin itu adalah lelucon internal di antara kedua wanita tersebut.
Tag
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri