Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebuah usaha menyenangkan ibu dari seorang anak bisa memiliki efek yang luar biasa dan tidak kalah menyentuh perasaan orang yang melihatnya. Itulah yang terjadi pada bocah lelaki China. Dia mencoba memberi hadiah cincin berlian untuk ibunya.
Dilansir dari SoraNews24, bocah lelaki China berusia 10 tahun itu menarik ibunya ke sebuah toko perhiasan di Tianmen, provinsi Hubei pada 11 Februari 2019 lalu.
Ia kemudian menjelaskan kepada penjaga toko bahwa ia berniat membeli cincin berlian untuk ibunya menggunakan 8.800 yuan atau Rp 18,3 juta yang telah ia tabung pada Tahun Baru Imlek.
Setelah melihat-lihat, anak itu memilih cincin berlian seharga 8.100 yuan atau Rp 16,8 juta dan menyuruh sang ibu mencobanya.
Baca Juga
Bocah itu ingin membelikan ibunya cincin berlian agar tidak merasa minder karena semua ibu teman-teman sekelasnya mengenakan cincin yang berkilau dan mewah.
Sang ibu sangat mengerti putranya memiliki niat baik dan menghargai usahanya. Tetapi membelanjakan begitu banyak uang untuk sebuah cincin berlian menurutnya bukan suatu yang mendesak. Sang ibu berpikir lebih baik uang itu untuk kebutuhan putranya.
Maka dari itu, untuk mencegah putranya membeli cincin tersebut, sang ibu dengan cepat melihat ke sekeliling dan mengambil sesuatu yang tidak mungkin mampu putranya belikan. Ia mengambil cincin berlian seharga 50.700 yuan atau Rp 105 jutaan.
''Ketika kamu telah menabung lebih banyak uang, kamu dapat membeli ini untuk ibu, oke?'' kata ibunya dengan lembut.
Tangis bocah itu pun meledak karena tidak jadi membelikan ibunya cincin berlian. Tidak lama setelah menangis, mereka berdua meninggalkan toko perhiasan.
Seorang netizen menangkap momen mengharukan di video tersebut dan membagikannya di internet. Video tersebut viral dan menyentuh perasaan banyak netizen.
''Bocah sepuluh tahun yang baik!'' kata salah satu netizen.
''Keluarga itu dibesarkan dengan baik. Benar-benar diberkati dengan putra yang pengertian seperti dia,'' kata yang lain.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri