Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menindik memang sudah menjadi hal yang umum saat ini. Namun perlu kamu ketahui menindik bagian tubuh memang harus hati-hati. Ada seorang wanita yang lumpuh gara-gara infeksi tindik hidung.
Wanita ini sekarang harus menghabiskan masa mudanya di atas kursi roda gara-gara keinginannya menindik hidung. Ia menderita infeksi bakteri yang membuatnya tidak bisa berjalan.
Dilansir dari BBC, wanita tersebut bernama Layane Dias. Ia menindik hidungnya tahun lalu. Setelah ditindik, wanita asal Brazil tersebut mengaku hidungnya berdarah dan bengkak.
Awalnya Layane menganggap hal tersebut wajar dan setelah itu tidak akan terjadi apa-apa. Namun lama kelamaan, infeksi terlihat seperti jerawat dan Layane mengalami demam.
Baca Juga
Beberapa waktu kemudian, pembengkakan pun menghilang tapi ia mulai merasakan sakit di kakinya.
''Aku kira itu adalah jerawat tapi itu menyebabkan demam. Aku mengobatinya sendiri, aku memakaikan krim pada bagian itu dan beberapa minggu kemudian itu menghilang. Namun beberapa waktu tidak bisa merasakan apapun dari payudara ke bawah,'' cerita Layane.
Layane mengungkapkan jika sebenarnya rasa sakit di kaki tak berlangsung lama. Tak selang lama dari itu, ia mulai mengalami rasa kebas di seluruh tubuh yang membuatnya tidak bisa berjalan.
Ketika pergi ke beberapa dokter, mereka pun sempat kesulitan untuk mendiagnosa penyakitnya sampai akhirnya menemukan bakteri Staphylococcus aureus di dalam darah Layane.
Setelah itu, dokter bertanya kepada Layane apakah dia pernah terluka di bagian hidung karena bakteri tersebut pada umumnya berkembang di bagian hidung.
Layane pun bercerita jika ia pernah ditindik, setelah itu mengalami luka, dan beberapa gejala aneh. Itulah yang ternyata menjadi sebab penyakitnya.
Kondisi Layane semakin kritis, akhirnya ia harus dilarikan ke rumah sakit lalu menjalani skan MRI. Terungkap jika 500 mililiter nanah menekan tiga tulang vertebratanya.
Layane kemudian dioperasi. Dokter pun berhasil menghentikan infeksi tapi Layane harus kehilangan fungsi kaki.
Dua bulan setelah operasi, Layane baru bisa keluar dari rumah sakit. Ia sempat mengalami syok harus memulai hidup dengan kursi roda.
''Aku sangat kecewa. Awalnya, itu adalah situasi yang sangat sedih. Hidupku banyak berubah tapi aku merasa bahagia ketika aku keluar dari rumah sakit karena aku sudah tidak di sana lagi,'' katanya.
''Aku bertemu orang muda lainnya yang memakai kursi roda dan aku melihat aku bisa bahagia dengan kursi roda. Sekarang aku bisa berolahraga seperti bermain bola basket dan bola tangan,'' ungkap Layane.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri