Rabu, 06 Maret 2019 | 18:11 WIB
Harry Sanders adalah salah satu pengusaha muda asal Australia. Mengembangkan bisnis berbasis SEO alias Search Engine Optimization, Harry kini dikenal sebagai miliarder.
Penghasilan perusahaannya kini mencapai Rp 12,9 miliar setahun. Namun kesuksesan Harry tidak datang dengan mudah, pengalaman pahit sempat ia rasakan ketika akan memulai bisnis ini.
Dilansir dari Daily Mail, Harry menceritakan kisah hidupnya yang dipenuhi oleh kegagalan, termasuk gagal lulus sekolah menengah atas.
Baca Juga: Hotman Paris Kehilangan Cincin Rp6 Miliar, Panik Berujung Kocak
Diceritakan jika karier ayah Harry dulu jatuh karena dihancurkan oleh agensi SEO.
Berawal dari sana, Harry kemudian berniat balas dendam atas nama ayahnya. Harry mulai mencari tahu segala sesuatu tentang SEO dan berharap jika karier ayahnya akan kembali cemerlang.
Waktu demi waktu dia habiskan untuk mempelajari seluk beluk optimalisasi mesin pencari (SEO) hingga Harry melupakan kewajiban utamanya, yaitu sekolah.
Baca Juga: Ayu Dewi Dipuji Cantik Tanpa Makeup, Santai Jemput Anak Sekolah sambil Maskeran
Bukan cuma itu, kondisi sulit juga dialami hingga Harry terpaksa tinggal di kolong jembatan karena nggak memiliki tempat tinggal.
Harry mengatakan jika dia pernah ditolak sejumlah tempat penampungan remaja hingga hidup menggelandang. Untuk makan, Harry bahkan mencari-cari makanan sisa.
Ditengah himpitan seperti itu, Harry tetap berjuang untuk balas dendam dan terus mempelajari SEO. Usaha nggak sia-sia, ayahnya kembai bangkit dan bonusnya, dia jadi punya ilmu tentang SEO.
Kemampuan SEO ini yang kemudian mengangkatnya jadi seorang pengusaha muda sukses. Harry merintis sebuah agensi SEO yang bernama StudioHawk dan berkat usahanya ini, Harry kini berubah menjadi miliarder termuda di Australia.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Punya Kebun Organik, Begini Cara Merawatnya
''Perbedaan besar antara mereka yang sukses dan belum bukanlah kepintaran tapi keinginan untuk memulai dan gagal selama perjalanan,'' kata Harry Sanders.