Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Majalah Vogue baru-baru ini dituduh rasis setelah mengunggah foto model Instagram yang menantang standar kecantikan konvensional dengan fitur wajah unik.
Dalam posting pada hari Minggu (3/3/2019) kemarin, Vogue menggambarkan Gao Qizhen yang berusia 20 tahun sebagai model yang membawa semacam daya tarik tersendiri.
''Mahasiswa desain tekstil kelahiran Shanghai di London College of Fashion, berakhir di depan kamera karena kebetulan,'' tulis Vogue pada caption.
''Dia ditemukan di kantin kampus saat istirahat makan siang. Salah satu fotografer yang melihatnya sedang membantu di Anti-Agency yang berbasis di London (yang membanggakan diri karena rasa ikonoklastiknya), dan ternyata itu adalah pasangan yang tepat,'' lanjut Vogue.
Baca Juga
Dengan mata lebar, alis halus, jembatan hidung datar dan tahi lalat yang khas di bagian atas, Gao sendiri melihat penampilan fisiknya berbeda dari kebanyakan model.
Profil Gao langsung memicu perdebatan di kalangan pengguna Instagram. Beberapa di antaranya menuduh Vogue tentang rasisme dan 'menjelekkan' orang China.
''Tolong gunakan perempuan China dengan tampilan normal untuk merepresentasikan kecantikan Asia. Sebagai China, aku tidak paham dengan selera majalah fesyen, kenapa kamu harus posting model Asia 'unik' untuk menyesatkan orang-orang,'' tulis seorang netizen.
Vogue belum merilis pernyataan resmi sebagai tanggapan atas kontroversi tersebut. Walau begitu, seorang karyawan yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan kepada Global Times bahwa postingan majalah itu mungkin hanya dimaksudkan untuk merayakan budaya China.
''Vogue mungkin dimaksudkan untuk menonjolkan fitur-fitur oriental dengan menggunakan model. Tapi saya pribadi berpikir itu adalah penyebaran budaya China, karena dandanannya cukup bergaya China.''
Bagaimana menurutmu? Apakah yang dilakukan Vogue termasuk tindakan rasis?
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby