
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebuah kafe mesti meminta maaf setelah sebuah tanda yang menampilkan lelucon tentang wanita cacat menyebabkan kemarahan di antara para pelanggan. Semua orang menganggapnya tidak pantas dan bahkan terkesan keji.
Kafe Seddon Deadly Dins di Melbourne, Australia, secara teratur memiliki lelucon dan permainan kata-kata yang ditulis di papan tulis dekat pintu masuk.
Tanda tulisan tangan yang terbaru itu berbunyi, ''Pacarku putus denganku, jadi aku mencuri kursi rodanya. Tebak siapa yang merangkak kembali.''
Foto tanda tulisan dibagikan di media sosial dan menarik banyak komentar negatif.
Baca Juga
Seorang pelanggan yang marah menulis, ''Setiap kafe yang menganggap lelucon tentang pelecehan dan kekerasan serta terhadap orang-orang cacat BUKAN kafe komunitas yang layak didukung.''

Feminis dan juru kampanye Clementine Ford juga membagikan opini di halaman Facebook miliknya.
Dia menulis, ''Ini benar-benar mengerikan dan benar-benar bodoh. Wanita penyandang cacat secara eksponensial lebih terekspos terhadap pelecehan dan dikenakan oleh pasangan mereka. Ini bukan lelucon konyol.''
Pemilik awalnya membela lelucon itu tetapi setelah serangkaian serangan, mereka mengeluarkan permintaan maaf.
Pada sebuah postingan di Facebook, ia menulis, ''Hari ini saya membuat kesalahan dengan menganggap enteng sesuatu yang saya tidak anggap sebagai kenyataan brutal bagi sebagian orang.''
''Saya minta maaf atas ketidaktahuan saya dan pelanggaran apapun yang disebabkannya. Terlepas dari niat aslinya, saya seharusnya tahu yang lebih baik.''
Apakah kamu juga sepakat jika lelucon soal wanita cacat itu terlalu kasar?
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi