Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Didiagnosis kanker serviks, tak membuat wanita ini menyerah. Ia terus berjuang melawan kanker tersebut dengan sekuat tenaga dan bahkan telah membuat daftar keinginan terakhir dalam hidup.
Abbie Colvin didiagnosis kanker pada dua tahun lalu. Seakan tidak ingin membiarkan waktunya terbuang percuma, dia berusaha tidak melewatkan peluang apapun.
Melansir dari Mirror, calon dokter tersebut telah memiliki seorang anak saat ia tengah berjuang melawan kanker. Wanita asal Poulton, Lancashire, Inggris itu juga sementara memulai putaran ketiga kemoterapi. Perawatan itu dia jalani saat menyelesaikan ujian di Universitas Metropolitan Manchester.
Namun, saudara perempuannya, Christie, mengatakan kanker serviks yang dialami Abbie telah menyebar dan sekarang mungkin ia tidak bisa merayakan natal lagi.
Baca Juga
Itulah mengapa saudara lelakinya mendirikan penggalangan dana untuk membantu Abbie.
''Orang-orang terkasih di sekelilingnya melihatnya ketika dia tidak dapat mengangkat kepalanya dari bantal karena dia sangat lemah, kepalanya botak karena dia kehilangan semua rambutnya. Dia sekarang memakai pakaian ukuran kecil karena kehilangan banyak berat badan,'' tutur sang kakak.
Abbie awalnya menghabiskan satu tahun dirawat dengan antibiotik untuk sistitis karena dia mengalami pendarahan saat berhubungan seksual.
Hanya saja saat dia pergi ke dokter untuk skrining kesehatan seksual pada September 2016, dokter mengungkap adanya masalah dengan leher rahimnya.
Abbie juga diberitahu bahwa dia tidak akan pernah memiliki bayi. Ia lalu melakukan perawatan laser yang menargetkan sel-sel kanker pada leher rahimnya pada April 2017. Ajaibnya di sisi lain, sebuah tes urin malah menunjukkan bahwa dia sudah hamil.
''Dia terus berjuang untuk bayi kecilnya dan aku benar-benar percaya bahwa itulah yang membuatnya terus berjalan," tambah sang kakak.
Abbie pun jelas sangat gembira saat mengetahui dirinya hamil. ''Saya bahkan tidak bisa mengatakan betapa bahagianya saya karena saya baru saja diberitahu bahwa saya tidak akan pernah bisa memiliki anak sendiri,'' ujar dia.
''Rumah sakit sebenarnya ingin memulai perawatan kemoterapi saya pada minggu ke-35 minggu dan saya berkata 'tidak'. Saya tidak akan memasukkan racun ke dalam tubuh saya ketika ada bayi kecil di sana,'' tutur Abbie.
Abbie lalu mengatakan, ketika Oscar lahir, rasanya itu seperti keajaiban. Meski begitu, menyadari hidupnya bisa jadi tidak akan lama lagi, dia sudah membuat daftar keinginan terakhir dalam hidup.
Salah satu keinginan perempuan 19 tahun ini adalah belajar menari dan jadi pendamping kakak perempuannya di hari pernikahan. Abbie punya banyak keinginan lain juga, seperti memperbaiki hubungan yang rusak, kampanye tes pap smear, hingga melakukan terjun payung.
Abbie pun terus berjuang melawan kanker serviks sembari menghadiri kuliah dan menyelesaikan semua tugas serta ujiannya.
''Wanita perlu tahu bahwa meskipun mereka tidak memenuhi syarat untuk tes pap smear, ada cara lain untuk mendapatkan diagnosis,'' kata dia. (Himedik.com/Yuliana Sere)
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender