Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Minggu, 24 Maret 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Topik kesetaraan gender terus digaungkan berbagai pihak. Tak hanya kaum hawa tapi juga lelaki, termasuk desainer Ari Saputra dari label Major Minor yang turut memperjuangkannya lewat fesyen.

Dalam peragaan busana bertajuk The Future is Female, Major Minor menjadi satu dari tiga label yang menutup ajang Plaza Indonesia Fashion Week 2019 pada Jumat (22/3/2019) lalu. Disampaikan Ari Saputra, koleksinya kali ini mengambil tema equilibrium yang berarti keseimbangan.

Ari Saputra mengaku terinspirasi dari budaya Jawa di kolonial Belanda. Kala itu, kalangan priyayi, ningrat atau bangsawan Jawa berupaya menyejajarkan diri dengan bangsa Belanda, salah satunya lewat gaya berbusana.

''Hubungan dengan women empowerment itu kami menceritakan bahwa antara perempuan dan laki balance, tidak ada perbedaan. Sekarang ini apa yang dikerjakan lelaki bisa dikerjakan perempuan,'' ungkap Ari Saputra di sela-sela temu media The Future is Female di Jakarta, Jumat (22/3/2019) lalu, seperti dikutip dari Suara.com.

Ari Saputra menambahkan, terdapat 31 look yang ditampilkan dalam penutupan Plaza Indonesia Fashion Week 2019. Sesuai tema, dia memberikan sentuhan maskulin pada koleksi Equilibrium yang didominasi outer dan jas.

''Kita ingin tunjukkan bahwa perempuan bisa tampil bagus dalam jas yang bernuansa maskulin. Makanya kita mau memberi tahu bahwa perempuan bisa disetarakan dengan lelaki dengan cara itu,'' tuturnya soal koleksi pakaian yang dia rancang untuk mengampanyekan semangat kesetaraan gender.

Koleksi Equilibrium rancangan Ari Saputra yang mengusung kesetaraan gender tampil di peragaan busana bertajuk 'The Future is Female', Major Minor di Plaza Indonesia Fashion Week 2019, Jumat (22/3/2019). (Suara.com/Firsta Nodia)

Soal bahan, Ari Saputra menggunakan bahan stretch denim dan katun dengan warna-warna natural seperti abu, krem, hitam, putih, hingga merah. Busana ini dapat dikenakan sehari-hari, baik untuk bekerja maupuan aktivitas lainnya.

''Bisa dipadupadankan dengan celana panjang dan dipercantik dengan asesori seperti bros. Koleksi ini kita siapkan selama tiga bulan,'' ujar Ari Saputra.

Selain Major Minor, desainer lain yang turut meramaikan penutupan Plaza Indonesia Fashion Week 2019 antara lain Sean dan Sheila yang mengangkat tema Apocalypse in Slow Motion dan desainer Toton yang mengangkat tema Fall/Winter 2019. (Suara.com/Firsta Nodia)

BACA SELANJUTNYA

Keren, 6 Negara Ini Berhasil Perjuangkan Kesetaraan Gender