Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa : Kamis, 04 April 2019 | 06:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Para peneliti di Singapura menemukan fakta bahwa makan jamur lebih dari dua kali dalam sepekan bisa membantu mencegah masalah memori dan bahasa di kemudian hari. Artinya, bisa membantu mempertajam ingatan.

Menurut penelitian yang diterbitkan National University of Singapore dalam Journal of Alzheimer's Disease, ada antioksidan unik pada jamur yang dapat membantu melindungi fungsi otak tertentu.

Dilansir dari Nextshark, para peneliti mengamati 663 orang dewasa Tionghoa berusia di atas 60 tahun yang menjalani program diet. Peneliti juga mengamati gaya hidup mereka selama 2011 hingga 2017.

Dalam penelitian itu, para peserta ditanya seberapa sering mereka mengonsumsi enam jenis jamur, antara lain tiram, shiitake, jamur kancing putih, jamur kuping, golden, dan jamur kaleng.

Hasil penelitian menunjukkan makan lebih dari dua porsi jamur per minggu bisa menurunkan gejala gangguan kognitif ringan sebesar 50%, misalnya menjadi pelupa.

Ilustrasi jamur sebagai bahan makanan. (Pixabay/silviarita)

Mereka yang makan jamur lebih banyak ternyata memiliki kinerja yang lebih baik dalam berpikir dan memproses ujian. Mereka juga menunjukkan kecepatan pemrosesan yang lebih cepat.

Namun, para ilmuwan menyebutkan belum membangun korelasi langsung antara jamur dan fungsi otak. Para peneliti juga mengakui, penelitian ini hanya mengandalkan informasi yang dilaporkan sendiri tentang asupan jamur dan faktor makanan lainnya, sehingga studi lebih lanjut mungkin masih diperlukan.

Panen jamur. (Pixabay/Barbroforsberg)

Peneliti lalu mengungkapkan, jamur adalah salah satu sumber makanan terkaya dari ergothioneine, antioksidan dan zat antiinflamasi yang tidak dapat dibuat oleh manusia sendiri.

''Nutrisi dan mineral penting lainnya seperti vitamin D, selenium, dan spermidine, yang melindungi neuron dari kerusakan, juga ada dalam jamur,'' tutur perwakilan peneliti, Lei Feng. (Suara.com/Vessy Dwirika Frizona)

BACA SELANJUTNYA

Intip Gaya Hidup Sehat ala Model Seksi Kelly Gale