
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang wanita asal Kansas berniat mempercantik wajahnya dengan menjalani prosedur microblading alias sulam alis. Bukannya puas, dia jadi terlihat aneh karena memiliki 4 alis. Jami Ledbetter pun kecewa berat.
Awalnya, ibu 3 anak ini merasa alisnya sangat tipis dan ingin menebalkannya dengan cara disulam.
Gayung bersambut, dia pun diberi voucher senilai Rp 4 jutaan oleh anaknya untuk sulam alis di sebuah salon. Daily Mail menuliskan jika Jami sangat antusias menerima kupon tersebut.
Singkat cerita, dia pun meluncur ke salon yang tertera dalam voucher dan melakukan sulam alis di sana. Entah bagaimana prosesnya, microblading yang dijalani Jami berakhir dengan kegagalan.
Baca Juga
Jami Ledbetter jadi punya 4 alis, masing-masing 2 alis kanan dan kiri.

Dia merasa frustasi dan malu karena hal ini. Jami juga kehilangan rasa percaya diri dan mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Dia hanya pergi keluar untuk kerja dan belanja bulanan saja. Itupun setelah menyamarkan alisnya dengan berbagai trik makeup.
Kisah cintanya juga turut hancur, seiring dengan munculnya 4 alis tersebut.
''Aku hancur. Aku dulu berkencan dengan seorang pria, dan dia berhenti berkencan denganku pada saat itu,'' ujarnya seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Untuk mengatasi kondisinya, Jami kembali menjalani microblading. Bukannya lebih baik, kondisinya justru lebih buruk.
Akhirnya Jami mendatangi Kara Gutierrez, seorang tattoo artist berlisensi khusus untuk kosmetik permanen dan juga menghilangkan tato.
Jami bisa bernafas lega, berkat tangan dingin Kara alisnya terlihat normal kembali. Mau tahu berapa biaya yang dikeluarkan jami untuk 'menormalkan' alisnya? Cukup mahal juga lho, sekitar Rp 18,4 juta.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi