
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak obat tradisional di sekitar kita yang bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah dengan meletakkan kapas rendaman alkohol di pusar.
Metode pengobatan tradisional ini mungkin terdengar sangat konyol. Meski begitu, manfaatnya tenyata tak jauh beda dengan satu siung bawang putih sebagai obat tradisional.
Melansir dari Boldsky, menaruh kapas rendaman alkohol di pusar dipercayai mampu mengobati pilek, batuk, sakit perut hingga nyeri haid.
Caranya pun sangat mudah. Kita hanya memerlukan selembar kapas dan satu sendok teh alkohol. Lalu, rendam kapas tersebut dalam alkohol. Setelah kapas menyerap banyak alkohol, letakkan di pusar dan tutupi dengan kain atau perekat apapun agar tidak lepas.
Baca Juga

Nah, dikutip dari Zeptha, berikut lima manfaat meletakkan kapas beralkohol di pusar sebagai obat tradisional.
1. Batuk dan pilek
Beberapa bumbu dapur dipercaya mampu mengobati masalah batuk dan pilek. Sayangnya bagi orang yang tidak suka dengan bau rempah, mereka mencari cara lain, salah satunya dengan meletakkan kapas rendaman alkohol di pusar.
2. Nyeri haid
Banyak wanita mengeluhkan sakit perut atau nyeri selama masa menstruasi. Beberapa mungkin akan mengonsumsi minuman pereda nyeri haid atau obat sejenis. Namun, rupanya mereka juga bisa memanfaatkan kapas beralkohol.
3. Meredakan dingin dan flu
Beberapa orang mungkin memiliki masalah jika berada di udara dingin dan rawan mengalami flu. Jadi agar aktivitas tak terganggu, seseorang bisa meletakkan kapas yang sudah direndam alkohol di pusar mereka untuk meredakan flu karena kedinginan.
4. Mabuk perjalanan
Punya masalah mabuk perjalanan? Meletakkan kapas rendaman alkohol di pusar juga dipercaya dapat menghilangkan mual dan mencegah muntah saat perjalanan.
5. Kram otot
Menaruh kapas yang sudah direndam alkohol di pusar juga disebut mampu membantu meredakan kram otot dan mengurangi rasa sakit pada tubuh. Dengan begitu, aktivitas harian tidak akan terganggu. (Himedik.com/Shevinna Putti Anggraeni)
Tag
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi