Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pernikahan beda usia yang terpaut jauh seperti Ajun Perwira dan Jennifer memang memiliki banyak resiko. Setidaknya mereka bakal menghadapi adanya perbedaan persepsi dan menuai berbagai komentar negatif.
Yup, rentang usia 17 tahun antara Ajun Perwira dan istrinya akan terasa spesial karena memiliki cara pandang yang cukup berbeda. Perbedaan perspepsi ini seringkali menjadi alasan utama sebuah konflik.
Belum lagi faktor-faktor lain yang berasal dari luar seperti komentar negatif yang akan mereka hadapi. Setelah Ajun Perwira dan Jennifer menikah, mereka harus memiliki pertahanan kuat dalam menjalani rumah tangga.
Dilansir dari Suara.com, psikolog dari Klinik Pelangi, Irene Raflesia, M. Psi. mengatakan bahwa perempuan memang umumnya relatif lebih cepat matang daripada laki-laki. Hal ini akan memengaruhi hubungan dalam jenjang serius seperti pernikahan.
Baca Juga
''Pada pernikahan dengan selisih 10 tahun ke atas misalnya, baik laki-laki maupun perempuan bisa saja memiliki tugas perkembangan yang berbeda,'' ujar psikolog lulusan UI ini.
Irene mencontohkan karier di mata wanita matang dan laki-laki usia produktif.
''Laki-laki mungkin masih sibuk mengejar karir sementara pasangannya sudah mapan dan mencapai puncak kariernya,'' ungkap dia.
Selain itu, sisi biologis pasangan juga harus diperhatikan. Berkaitan dengan masa menopuase, semakin dewasa usia wanita, hasrat seksualnya akan semakin menurun. Jal ini berbanding terbalik dengan pria yang tidak mengalami masa menopause.
Irene menambahkan, untuk menghindari resiko-resiko konflik seperti itu, perspektif dari masing-masing pasangan harus lebih ditekankan.
''Hal terpenting adalah kita menyadari bahwa pasangan bukanlah sosok pengganti orang tua melainkan pendamping hidup kita,'' ujarnya.
Jika cara pandang atau visi misi pasangan ini sudah sama, maka resiko konflik bisa ditekan.
Apapun itu, selamat untuk Ajun Perwira dan Jennifer. Bahagia selalu!
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby