Minggu, 05 Mei 2019 | 10:59 WIB
Melalui media sosial Instagram, semua orang bebas berekspresi. Tidak hanya pamer foto, banyak juga yang memanfatkannya untuk berjualan. Sayangnya, tidak sedikit yang menggunakannya sebagai sarana bisnis penjualan barang palsu.
Belum lama ini, The Fashion Law melaporkan bahwa media sosial Instagram telah menjadi ladang subur untuk penjualan barang mewah palsu lewat hashtag.
Hashtags seperti #MirrorQuality misalnya, telah digunakan lebih dari 1 juta kali di Instagram. Ada juga #Replica yang terhubung ke lebih dari 2,2 juta postingan.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Curhat Jerawatan, Butuh Skincare?
Berkat tagar itu, banyak pengguna Instagram yang semakin mudah terhubung dengan penjual barang palsu. Biasanya transaksi jual beli akan dilakukan melalu platform digital yang terpisah, seperti WhatsApp dan Line.
Penemuan ini didasari laporan Ghost Data yang berhasil memetakan tagar apa saja yang terhubung dengan barang mewah palsu, seperti Louis Vuitton, Supreme, Chanel, dan Nike.
Penelitian yang berjudul ''Instagram and counterfeiting in 2019: new features, old problems'' itu mengungkapkan bahwa selama setahun terakhir, lebih dari 50.000 akun mengunggah lebih dari 65 juta posting setiap bulan untuk penjualan barang palsu.
Baca Juga: Kris Dayanti Akui Tetap Full Makeup di Rumah, Ini Alasannya
Parahnya, jumlah akun Instagram yang menawarkan barang palsu untuk dijual meningkat lebih besar hingga 160 persen sejak 2016. Fenomena ini membuat merek-merek mewah menjadi pihak paling dirugikan.
Baca Juga: Evoria Movement, Ajang Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual
''Merek-merek mewah yang saya ajak bicara merasa frustrasi karena begitu mudahnya menemukan akun-akun ini, tetapi Instagram tidak terlalu responsif,'' ungkap Andrea Stroppa, CEO Ghost Data yang memelopori penelitian ini.