Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Belakangan netizen di jagat Twitter sedang ramai menanggapi cuitan salah satu netizen yang menuliskan tentang 'aturan pacaran'. Melalui akun @gracemrsl, wanita ini menggambarkan jika hubungan cinta itu berjalan dua arah, bukan searah dan egois. Bisa dibilang, itu adalah definisi pacaran ideal menurutnya.
''Pacaran itu gini: gue yang beli tiket untuk nonton, dia yang beli cemilan. Dia yang beli makan, gue yang beli dessert.
Dia beliin gue sepatu, gue beliin dia baju bagus,'' cuitnya.
''Cinta itu saling, bukan egois. Kamu bukan tuan puteri yang melulu harus dimanja dan dilayani,'' tulisnya lagi.
Rupanya cuitan sederhana tentang aturan pacaran itu jadi viral dan mendapatkan retweet hingga lebih dari 13 ribu kali.
Baca Juga
Banyak netizen yang menanggapi positif cuitan ini. Ada yang memberi komentar serius dan mengaitkannya dengan kesetaraan gender, ada juga yang sekedar memberi komentar singkat jika dia juga setuju.
Namun, jiwa receh penghuni Twitterland nggak bisa disembunyikan. Di antara komentar-komentar serius, selalu terselip cuitan curhat yang menggelikan.
''Gua yang bayar tiker, gua juga yang beli cemilan. Gua yang beli sepatu, gua juga yang beli baju. Gua yang beli makan, gua juga yang beli minum. Dasar aku. Jomblo,'' curcol seorang netizen.
Sementara itu, si pemilik akun @gracemrs sendiri mengatakan jika dia sudah mencoba menjalani hubungan dengan aturan pacaran seperti ini, meskipun belum lama.
''Aku gini. Bikin tweet ini karena baru ngelakuin itu kemarin lusa. Hehe. Jadi bukan cuma kata-kata doang. Memang dari pengalaman,'' ujar dia.
Jadi kalian tim yang mana nih, soal pacaran ideal? Tim jadi putri yang maunya dibayarin semua atau tim gotong royong yang nggak keberatan saling bantu untuk urusan bayar?
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat