
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Cincin tunangan dan cincin kawin kerap dianggap sebagai pengikat kesetiaan dan komitmen. Alasan itu juga yang membuat cincin menjadi simbol penting dalam sebuahhubungan. Lalu, bagaimana jika cincin yang dipilih terbuat dari material tidak biasa, seperti rambut?
Dilansir dari Mirror, seorang perempuan mengunggah foto cincin unik yang diberikan sang kekasih untuk melamar dirinya. Luar biasanya, itu bahkan bukan sebuah cincin, melainkan segumpal rambut yang menempel pada plester lalu disematkan di jari manisnya.
''Pacarku sekarang adalah tunanganku! Ia melamar dengan cincin yang terbuat dari rambutnya. Ini hanya sementara, sampai cincin buatan khusus untukku yang lebih rumit selesai,'' tulis wanita ini.

Tangkapan layar dari unggahan tersebut disebar ulang di grup Facebook 'That's It, I'm Ring Shaming' dan sontak menuai beragam komentar dari netizen.
Baca Juga
''Tidak peduli seberapa besar saya mencintai seseorang, saya tidak akan pernah dalam jutaan tahun mau mengenakan cincin yang terbuat dari rambutnya di jari saya,'' komentar salah satu netizen.
''Apakah dia menarik rambutnya dari selokan dan membungkusnya? Apakah dia bahkan tahu bahwa mereka bertunangan?'' komentar yang lain.
Hal yang tak kalah lucu, banyak juga netizen yang mempertanyakan dari bagian mana rambut tersebut berasal.
Meski begitu, ini bukan kasus pertama sebuah cincin tunangan diolok-olok di media sosial. Sebelumnya, seorang perempuan yang dilamar dengan cincin super minimalis juga dihina habis-habisan.
Cincin minimalis yang dibeli dari laman belanja Etsy itu merupakan cincin perak polos dengan berlian yang sangat kecil dan diberi julukan sebagai 'cincin setipis kertas timah' oleh netizen. Duh, netizen tega banget, ya. (Suara.com/Risna Halidi)
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi