
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ketika semua orang berkhayal ingin jadi anak raja, mungkin Putri Aiko akan berpikir sebaliknya. Nyatanya, kehidupan dalam istana tidak semenyenangkan yang terlihat. Segala sesuatunya harus diatur dan itu membuat hidupnya terkekang.
Putri Aiko adalah putri tunggal Raja Naruhito yang baru saja resmi diangkat sebagai Kaisar Jepang. Dilahirkan sebagai anak tunggal, Putri Aiko memiliki banyak aturan kerajaan yang harus dipatuhi. Salah satu yang paling berat adalah urusan jodoh. Takdir membuatnya harus memilih antara cinta dan istana.
Dilansir dari Daily Mail, Putri Aiko memang tidak bisa naik tahta karena hanya seorang pangeran yang berhak menjadi kaisar. Itu artinya, sudah jelas dia tak akan mendapatkan 'istana'.
Lalu bagaimana dengan 'cinta'?
Baca Juga

Malang, Putri Aiko tidak bisa memilih cintanya dengan bebas karena aturan kekaisaran membuatnya harus menikahi nobleman, pria dengan gelar bangsawan Jepang. Sayangnya, kini sudah tidak ada lagi pria kelahiran bangsawan yang tersisa di Jepang.
Itu artinya Putri Aiko hanya memiliki 2 pilihan sulit, menikah dengan rakyat biasa atau tidak sama sekali.
Jika dia menikah dengan rakyat biasa maka gelarnya harus dilepas dan dia kehilangan hak sebagai putri kaisar. Sedangkan jika memilih tidak menikah dan bertahan di istana maka segala gelar dan fasilitas kerajaan bisa dia nikmati.
Sungguh pilihan yang sulit. Namun begitulah takdir menjadi putri raja.
Tahun 2005 lalu, Putri Sayako memilih nikah dengan rakyat biasa dan benar saja. Gelar putri, harta dan segala fasilitas kerajaan lepas begitu saja.
Dikabarkan jika bibi Putri Aiko itu kini tinggal di apartemen dan belajar menyetir mobil seorang diri tanpa mendapat fasilitas sopir seperti kehidupannya dulu di dalam istana.
Tahun lalu, Putri Ayako, sepupu Putri Aiko juga mengulang sejarah yang sama. Dia melepas gelar kerajaan demi menikahi seorang pria 'biasa' yang bernama Kei Moraya.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi