
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kapan nikah? Runtutan pertanyaan seperti ini dari keluarga hingga teman dan tetangga bisa jadi membuat pasangan begitu semangat mengajakmu menikah? Namun, bagaimana jika sebenarnya kamu belum siap menikah?
Apa yang kamu rasakan adalah hal wajar. Mungkin kamu tidak ingin cepat menikah karena ada rencana yang belum tercapai atau sekadar memang belum ingin mengarah ke sana. Lantas, harus bagaimana menghadapi pasangan yang ngebet nikah?
Jika kamu memang benar-benar belum siap atau yakin, cobalah ajak pasangan untuk berdiskusi lewat cara ini, seperti dilansir Hello Sehat:
1. Berikan jawaban tegas, tapi tidak menyinggung
Baca Juga
Kamu tidak bisa langsung meledak marah atau tersingggung saat diajak menikah. Sebab pada dasarnya ia juga berhak tahu kejelasan dan tujuan hubungan ke depannya.
Diskusikanlah dengan santai untuk memperjelas apa alasannya ingin segera menikah. Terlepas dari apapun jawabannya, kamu boleh mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.

Jika memang belum siap, tegaskanlah demikian. Beri tahu dirinya kamu memang punya rencana menikah tapi tidak dalam waktu dekat karena satu dan lain hal. Berikan alasan yang jelas dan sejujurnya sesuai kondisimu.
Katakan rencanamu yang sebaiknya dikejar sebelum menikah, misal lanjut sekolah, membuka usaha, atau mengejar cita-cita lain. Sebab setelah menikah, fokusmu akan banyak ditumpahkan untuk mengurus rumah tangga dan kebahagiaan berdua.
Tidak masalah juga untuk memberi tahu dia bahwa sudah merasa cukup bahagia dengan hubungan yang dijalani saat ini jika memang itu alasannya.
2. Minta waktu dan pengertian
Menikah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Persiapannya jelas membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Bila memang itu yang kamu khawatirkan, katakan pada pasangan bahwa kamu butuh waktu untuk mempersiapkan diri dan menabung agar rencana pernikahan berjalan lancar. Katakan juga jika tidak mau untuk kehilangannya.
Sampaikan padanya segala persiapan ini penting dipikirkan bukan hanya untuk hari-H pernikahan saja, tapi juga bagaimana menunjang kehidupan setelah menikah nantinya.
Kamu dan pasangan yang sedang ngebet nikah bisa berkompromi mengenai tenggat waktu yang mesti disiapkan.
3. Ambil keputusan jika tidak mau menunggu
Tidak semua orang bisa memahami serta sabar dan setuju untuk menunggu. Jika dia memang tidak sabar hingga selalu memaksamu, ini adalah pertanda bahaya. Menjalani rumah tangga dengan terpaksa bisa berujung sengsara.
Jika kamu tidak merasa mantap dengan kelakuan pasangan yang ngebet nikah, jangan paksakan untuk bertahan. Pada dasarnya dia tidak berhak memaksamu dan kamu pun tidak berhak memaksanya untuk menunggu.
Jadi keputusan paling akhir yang bisa dilakukan tanpa menyakiti satu sama lain adalah membiarkan pasangan menikah dengan orang yang lebih siap. Kamu juga punya pilihan untuk mempersiapkan diri sembari menjalin cinta kembali sampai kamu siap untuk membina rumah tangga.
Jadi jangan ambil keputusan karena takut akan memberikan efek buruk pada hubungan alias melakukan sesuatu karena terpaksa. Jika kamu memang belum siap, utarakan saja dan coba beri pengertian. (Suara.com/Silfa Humairah Utami)
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi