Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tidak dapat dipungkiri, liburan merupakan sesuatu yang penting untuk melepas penat dan kabur dari kesibukan sehari-hari. Namun, bagaimana jadinya jika seseorang terlalu sibuk bekerja sampai kehilangan waktu liburan?
Hal itulah yang terjadi pada pasangan suami istri asal lnggris, Chris Lodge dan Sharon Lodge. Selama enam tahun lamanya, Chris Lodge yang bekerja sebagai pegawai konstruksi sama sekali tidak bisa mengajak istrinya untuk berlibur. Hal ini dikarenakan Sharon terlalu sibuk mengurus bisnis dan anjing mereka yang mempunyai disabilitas.
Namun, mengetahui betapa istrinya suka liburan bersama, pada 2017 silam, Chris pun memutuskan untuk mendatangkan suasana liburan ke rumah mereka.
Selama dua tahun lamanya, Chris Lodge rela menghabiskan uang sebesar 35.000 poundsterling atau kurang lebih Rp 688 juta rupiah mengubah taman di rumahnya menjadi resor tropis.
Baca Juga
Dilansir dari The Sun, Chris menyebutkan jika dirinya sama sekali tidak punya pengalaman berkebun sebelumnya.
Walau begitu, Chris menghabiskan hampir setiap malam dan akhir pekannya selama dua tahun untuk mengubah taman mereka menjadi resor bergaya tropis demi istrinya.
Pada taman tersebut, Chris membangun jembatan kayu dan menanam pohon palem serta aneka tanaman tropis lainnya. Chris juga mendirikan pondok kecil yang dinamai "Freaky Tiki" dan berisi bar di dalamnya pada ujung jembatan tersebut.
Terlepas dari banyaknya biaya dan waktu yang dikeluarkan untuk membangun itu semua, Chris mengaku dirinya merasa puas.
"Aku memutuskan membawa liburan kepada kami untuk dinikmati. Sekarang, kami bisa pergi ke taman dan berakhir di resor tropis," ujarnya. "Kami bisa ke pondok dan minum cocktail sambil bersantai."
Tidak cuma untuk menghabiskan waktu "liburan" bersama istrinya, Chris pun menyebutkan jika dirinya dengan senang hati mengundang teman-temannya ke resor tropis buatan tersebut.
"Kau bisa merasa sedang berada di sisi lain dunia. Kau tidak akan pernah menebak sedang ada di taman di Inggris. Aku ingin tempat ini menjadi tempat di mana teman-teman kami bisa datang saat sedang memiliki hari yang buruk."
"Aku senang melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain senang dan tersenyum," kata dia. (Suara.com/Amertiya Saraswati)
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat