Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jodoh adalah misteri, begitu pula dengan cinta sejati. Tak heran jika banyak hal unik dan menarik seputar jodoh dan cinta sejati, termasuk bagaimana pasangan beda usia puluhan tahun dapat menjalin hubungan romantis.
Kasey Bergh dan Henry Glendenig adalah contoh nyatanya. Kasey wanita matang berusia 52 tahun, sedangkan Henry 30 tahun lebih muda darinya.
Melansir berita video dari saluran YouTube KSDK News, Kasey mengungkapkan semuanya berawal di tahun 2012. Saat itu semestinya dia menghubungi seorang kenalan untuk membuat janji bertemu dan membicarakan perjalanan kerja. Namun, dia malah mendapatkan nomor yang salah.
Walau begitu, Henry, si penerima pesan salah sambung, rupanya merespon dengan ramah dan sopan. Tak disangka, mereka kemudian cocok menjadi teman mengobrol hingga akhirnya sepakat untuk bertemu secara langsung.
Baca Juga
Hubungan keduanya lalu semakin membahagikan. Bahkan setelah sempat berkencan, mereka mantap menikah. Meski beda usia sangat jauh, baik Kasey maupun Henry meyakini bahwa mereka punya chemistry kuat.
Jauhnya perbedaan usia membuat banyak yang meragukan hubungan mereka. Meski begitu, cinta sejati mereka terbukti nyata ketika Kasey jatuh sakit dan membutuhkan donor ginjal.
"Saat aku sakit, dia adalah pahlawanku," tutur Kasey.
Ya, Henry menyumbangkan ginjalnya untuk sang istri dan langsung cocok tanpa adanya masalah komplikasi berarti. Dia seakan memang ditakdirkan untuk menolong jodohnya itu.
Kisah cinta pasangan beda usia ini lalu jadi viral di internet. Mereka menjalaninya dengan begitu manis, bahkan menyempatkan diri untuk jalan-jalan sambil gandengan tangan di lingkungan sekitar rumah setiap hari.
Nah, sesi jalan-jalan santai itu sebenarnya bukan hal mudah bagi mereka. Bukan cuma itu saja sebenarnya, Henry juga kerap menghadapi situasi tidak nyaman setiap kali tampil di depan umum bersama Kasey.
Banyak orang yang melihat pasangan beda usia ini dengan tatapan aneh dan menghakimi. Umumnya Henry dikira sedang jalan-jalan bersama ibunya.
Lalu, bagaimana reaksi Henry?
"Tentu saja aku melangkah (mendekati mereka) untuk menjelaskan, dia bukan ibuku. Ini istriku," tukas dia.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat