Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Fotografer wanita bernama Hannah Stanley mengunggah pesan menohok untuk para tamu undangan. Pesan itu utamanya yang sering merusak momen sakral pernikahan karena mendokumentasikan acara dengan ponsel.
Hannah mengunggah foto karyanya sendiri di Facebook miliknya dan menjelaskan panjang lebar tentang bagaimana terganggunya dia. Dalam foto itu, dia sedang berusaha menangkap momen ketika mempelai perempuan jalan didampingi ayahnya menuju altar.
Momen yang seharusnya sakral itu jadi terganggu setelah seorang tamu undangan menjulurkan tangannya dan berusaha menangkap momen yang sama.
"Untuk gadis pengguna Iphone, kamu tak hanya merusak fotoku tapi juga mengacaukan momen ini," tulis sang fotografer.
Baca Juga
Lebih lanjut, Hannah Stanley mengatakan jika ulah si tamu tak hanya mengacaukan gambar tapi juga menghalangi pekerjaannya.
Hannah benar-benar merasa terganggu hingga dia mengungkapkan, "Apa yang akan kamu lakukan dengan foto itu?"
"Pengantin akan mencetak foto ini, melihatnya dan mengenang momen saat ayahnya mengiringinya berjalan menuju altar di hari pernikahannya. Tapi kamu mengambil foto dengan ponselmu, menghalangi pandanganku, dan mengambil foto yang tak akan pernah kamu gunakan," tulisnya.
Pesan ini lalu ditutup dengan permintaan pribadi Hannah pada para tamu undangan yang akan dan sedang menghadiri acara pernikahan. Dia meminta dengan sangat agar para tamu duduk saja dan menikmati momen sakral itu.
"Jadi jika kamu hadir sebagai tamu undangan, biarkanlah para fotografer profesional yang dibayar pengantin menangkap setiap momen di acara pernikahan itu. Jadi tolong, biarkan saya melakukan pekerjaan saya, dan kamu hanya perlu duduk, relaks dan menikmati momen sekali dalam seumur hidup ini."
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat