Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebagai seorang guru, sudah sewajarnya mengutamakan kebutuhan murid. Namun wanita satu ini bertindak lebih jauh. Alih-alih meminta hadiah pernikahan mewah untuk dirinya, ia meminta perlengkapan sekolah bagi murid yang tidak mampu.
Seperti dilansir dari Metro, Kelli dan Matt Cameron bertunangan musim panas lalu. Ketimbang mengharap hadiah mahal dari para tamu, mereka memutuskan untuk membantu anak-anak kurang beruntung.
Kelli adalah guru kelas 1 di Magnet Roland Park K-8 School di Tampa, Florida, Amerika Serikat. Dia tahu sekolah tempatnya mengajar tidak perlu bantuan lagi sehingga mencari sekolah lain yang lebih membutuhkan, yaitu BT Washington School.
Sekolah itu kemudian memberi mereka daftar apa saja yang dibutuhkan murid, mulai dari buku catatan hingga pakaian dalam.
Baca Juga
"Saya sama sekali tidak terkejut bahwa dia memikirkan hal ini dan melakukannya dengan penuh semangat, karena itulah yang dia lakukan setiap hari," kata Matt.
Kelli dan Maatt lalu membuat website pernikahan mereka. Lewat media tersebut, mereka mengimbau para tamu untuk memilih tas ransel dan lainnya yang sudah dikumpulkan dari daftar situs belanja Amazon. Lengkap dengan pilihan untuk anak laki-laki atau perempuan.
"Setiap tamu mendapat sedikit gambaran mengenai apa yang mereka beli, ukuran seragam mereka, serta perlengkapan sekolah yang dibutuhkan," tutur Kelli.
Mereka akhirnya menyumbangkan 70 tas ransel yang penuh dengan perlengkapan sekolah untuk para siswa setelah menggelar pernikahan di Palma Ceia Goldf dan Country Club pada Juni lalu.
Setiap ransel dipenuhi dengan semua hal yang dibutuhkan siswa untuk tahun ajaran baru. Kelli berkata, "Menjadi seorang guru, saya menaruh hati dan jiwa saya pada anak-anak."
"Anak-anak yang mendapatkan ransel akan bersemangat untuk hari pertama sekolah, dan bersemangat karena mempunyai ansel baru dan perlengkapan sekolah baru, dan siap untuk memulai tahun sekolah," tambah Kelli yang sudah 7 tahun menjadi guru ini.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat