Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang wanita bernama Aimee Sanderson ini diberhentikan saat dirinya hamil besar dan akan melahirkan. Wanita asal Inggris ini lalu memutuskan untuk kemudian menuntut kantornya sendiri hingga mendapat kompensasi senilai Rp 400 juta.
Dilansir dari Mirror, wanita yang bekerja sebagai digital marketing ini diarahkan pada posisi terpojok ketika akan mengajukan cuti melahirkan. Menurutnya, atasannya terlalu mendramatisir keadaan hingga ia terkesan telah melakukan kesalahan besar.
Aimee yang sebelumnya pernah mengalami keguguran ini pada dasarnya hanya ingin lebih berhati-hati pada kehamilannya yang sekarang. Hingga tiba pada waktu ia merasa memberitahu atasannya, namun si bos membalas dengan kata-kata sinis.
"Menjadi ibu untuk pertama kali sudah sangat melelahkan dan memberatkan emosional dan keadaan mental. Ini sangat membebani," ujar dia.
Baca Juga
Setelah itu, Aimee dipanggil ke ruangan rapat guna penilaian performa dan akhirnya rapat itu berakhir dengan pemecatan.
"Beberapa hal yang dikatakan CEO kepadaku selama berbulan-bulan seperti meremehkan. Aku pikir itu karena aku hamil," ucap Aimee.
Aimee juga mengatakan jika dia melalui dua tahun terakhir dalam hidupnya dengan sangat berat. Ia mesti bergelut dengan kondisi mental dan pernah keguguran. Aimee takut jika kondisi ini akan semakin parah hingga ia berkali-kali mendatangi dokter untuk menghindari stres.
Akhirnya, Aimee mantap menuntut kantornya sendiri. Atas perlakuan tak menyenangkan itu, Aimee mendapat kompensasi sekitar Rp 400 juta dari kantornya.
Ia mengaku cukup puas dengan kompensasi yang diterima. Namun, sebenarnya tujuan utama tuntutan ini adalah memberikan efek jera pada perusahaannya agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby