Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Umumnya, kantor memberikan cuti untuk hal-hal tertentu seperti melahirkan, sakit atau keperluan mendadak lain. Uniknya, ternyata ada perusahaan yang malah memberikan cuti karyawan untuk melakukan masturbasi.
Dilansir dari Pop Culture, adalah perusahaan mainan seks asal Inggris, LELO, yang memberlakukan aturan tersebut.
Diberi nama "Self Love Days", cuti ini diberikan agar para pegawai Lelo mempunyai waktu untuk memuaskan diri secara seksual dan sebanyak mungkin mencapai orgasme.
LELO mendorong staf mereka untuk meluangkan beberapa hari ekstra untuk bermasturbasi karena sejumlah alasan berbeda, yaitu untuk mencoba produk mereka dan membuat pikiran karyawan "sehat".
Baca Juga
Perusahaan mengungkapkan, ada alasan positif dari masturbasi dan orgasme, termasuk berkaitan dengan endorfin dan oksitosin, yakni hormon yang disebut membuat perasaan bahagia.
LELO percaya bahwa "Self Love Days" bakal membuat staf lebih bahagia, mengurangi stres, dan pada akhirnya bakal meningkatkan produktivitas mereka.
Cuti khusus masturbasi itu pun bukan sekedar wacana. LELO akan memulai skema liburan uniknya pada November mendatang.
"Kami sangat senang memperkenalkan inisiatif baru di mana kami menawarkan kepada karyawan UK kesempatan untuk mengambil hingga empat hari setahun untuk mencintai diri," ungkap Rachael Nsofor, juru bicara LELO UK.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat