
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tumbuh di keluarga miskin tak membuat Anh-Thu Nguyen malas menimba ilmu. Justru dengan latar belakang seperti itu, ia giat belajar hingga berhasil jadi pilot wanita seperti sekarang ini
Melansir Next Shark, Anh-Thu Nguyen tumbuh di desa terpencil di Vietnam. Keluarganya miskin dan ia hidup dengan sederhana dengan sarana yang sangat minim. Ia menerima pendidikan yang layak berkat sekolah yang didirikan UNICEF.
Pada umur 12 tahun, Anh-Thu Nguyen bermigrasi ke Amerika untuk melanjutkan sekolahnya. Di negara maju ini, Anh-Thu Nguyen berjuang untuk menjadi pilot wanita.
Kisah inspiratif Anh-Thu Nguyen tak cuma belajar keras mencapai cita-cita. Ia juga berjuang mengatasi berbagai kendala seperti hambatan bahasa di usia yang sangat muda.
Baca Juga
Pendiri sekaligus presiden Women in Aerospace and Aviation ini kemudian menyelesaikan studinya dengan baik. Ia tak cuma jadi pilot wanita yang berprestasi tapi juga mengajar ratusan pilot hingga mendapat sertifikat Pilot Maskapai Penerbangan.

Pengalamannya selama ini membuka mata Anh-Thu Nguyen bahwa tak banyak wanita yang menjalani profesi pilot. Ia pun ingin memberi semangat pada semua wanita di luar sana untuk terus berjuang meraih cita-cita, utamanya menjadi pilot.
Melalui sebuah kampanye serius, Anh-Thu Nguyen ingin menginspirasi generasi pilot berikutnya dengan cara terbang solo keliling dunia pada pertengahan tahun 2020 nanti.
Sejauh ini, tak banyak pilot wanita yang melakukan hal ini. Jika ia berhasil melalui misi ini, Anh-Thu Nguyen akan jadi wanita Vietnam-Amerika pertama yang melakukannya.
Dengan pesawat bermesin tunggal, rencananya Anh-Thu Nguyen akan keliling dunia dan singgah di 25 negara selama satu setengah bulan penuh, dari 15 Mei hingga 1 Juli 2020.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women