
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Memiliki paras cantik dan tampan tentu menjadi idaman banyak orang. Namun, belum lama ini sebuah studi mengungkap bahwa menjadi pria tampan ternyata tidak selamanya mudah.
Hasil studi yang dilakukan London Business School membuktikan, semakin tampan seorang pria, semakin besar risiko kariernya terancam.
Dilansir dari Men's Health, London Business School berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland mengumpulkan eksperimen dari empat kantor berbeda di wilayah Amerika Serikat dan Inggris.
Riset itu menunjukkan bahwa wajah tampan dianggap sebagai 'ancaman' bagi atasan pria. Oleh karenanya, itu akan berisiko mengurangi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Baca Juga
Jadi ketika seorang pria akan memperkerjakan pria lainnya, keputusan mereka bakal bergantung pada seberapa menariknya kandidat tersebut dan jenis pekerjaannya.

Disimpulkan, pria yang menarik kemungkinan besar akan ditolak untuk peran yang membutuhkan bakat individual, contohnya sales atau investment banking.
Mereka malah kemungkinan besar akan bekerja di posisi yang harus memperlihatkan performa tim.
"Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan," kata Prof Sun Young Lee selaku ketua peneliti dari University of Maryland.
"Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip bisa membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka," tutur dia lagi.
Bagaimana menurutmu? Ada yang merasa susah dapat kerja karena termasuk golongan pria tampan?
Terkini
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban