Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Saat remaja, Anthony Bayer mengatakan dia terus-menerus ditolak oleh gadis-gadis karena berat badannya. Dengan bobot 157 kg, ia selalu dijadikan sasaran lelucon di sekolah.
Dilansir dari Metro, dia mengaku pernah mengajak kencan gadis terpopuler di sekolah untuk pesta dansa. Anthony sampai membeli setelan baru, memotong rambut, serta menyewa limusin.
"Dengan gugup aku pergi ke rumahnya, berjalan dan membunyikan bel. Dia membukanya dan hanya berkata 'maaf, kamu terlalu gemuk untuk masuk melalui pintu' dan membanting pintu di wajahku," ujar dia.
Pria berusia 26 tahun itu mengalami depresi berat hingga SMA berakhir. Ia berpikir tak akan ada orang yang akan mencintainya.
Baca Juga
Anthony kemudian memutuskan untuk menurunkan berat badan lima tahun lalu setelah mendapat peringatan dari dokter. Tahun 2014, ia diberitahu kondisinya telah masuk diabetes tipe 2.
Itu mendesaknya untuk melakukan perubahan. Dia mulai rajin ke gym dan akhirnya sukses memangkas berat badan hingga sekitar 60 kg.
"Saya berhenti makan makanan cepat saji dan mulai memasak untuk diri saya sendiri. Saya juga melangkah kaki ke gym untuk pertama kalinya pada tahun 2014," kata dia.
Tidak ia sangka, menurunkan berat badan juga berpengaruh pada kehidupan cintanya. Setelah melalui transformasi drastis, Anthony yang sekarang malah diajak kencan oleh gadis yang menolaknya dahulu karena perkara berat badan.
"Sekitar setahun yang lalu, gadis yang menolak saya itu entah bagaimana mendapat nomorku. Ia meminta maaf karena pernah mengejek saya dan bertanya apakah kami dapat berkencan," kenang Anthony.
Kini, Anthony berharap bisa mendukung orang lain dalam usaha untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Ia pun membuka bisnis pelatihan pribadi yang disebut Transform Your Future.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat