
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang wanita asal California, Amerika, jatuh cinta dengan budaya Jepang dan memutuskan jadi cosplayer. Wanita bernama Kattie Castles ini mengaku sudah mendalami tren fesyen Jepang sekitar 10 tahun yang lalu.
Melansir Daily Star, Katie yang kini sangat nyaman berpenampilan bagai boneka hidup sudah lama mengagumi karakter anime dalam kartun Jepang.
Dalam lingkungannya, tren mode gaya Jepang memang sangat jarang ditemui. Itulah mengapa ia selalu meminta ijin pada teman-temannya sebelum berdandan ala cosplayer.
"Ini adalah bagian hidupku. Mungkin aku terlihat aneh karena sepertinya orang-orang selalu menatapku," ujar dia.
Baca Juga
"Aku selalu bertanya pada teman-temanku, apakah mereka keberatan jika aku berdandan? Karena mendapat tatapan itu dapat menimbulkan kecemasan bagi orang-orang yang tidak terbiasa," lanjutnya.

Untungnya, Katie bisa mengekspresikan dirinya dengan mudah. Ia memanfaatkan Instagram sebagai media penyaluran hobi cosplay. Dalam akun @katiebabydoll, Katie sering membagikan foto dirinya dalam balutan kostum anime.
Katie sendiri mengaku butuh lebih dari satu wig untuk mendapatkan hasil yang sempurna untuk menjadi salah satu karakter anime. Kadang, ia juga membutuhkan empat klip kuncir kuda sekaligus.
"Aku menghabiskan sekitar satu setengah hinga dua jam untuk bersiap-siap. Aku suka menghabiskan banyak waktu untuk berdandan," ungkap cosplayer cantik ini.
Katie tidak cuma tertarik mencoba kostum cosplay wanita, tapi juga pria. Ia sering tampil seperti pria dan katie sendiri menyukai sensasi ini.
"Di luar tampilanku yang seperti boneka hidup, aku kelihatan cukup androgini dan menyukai berbagai jenis mode alternatif. Sangat menyenangkan!" kata dia.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi