Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebuah kejadian miris sekaligus konyol terjadi di sebuah hotel bergengsi di Singapura. Seorang gadis terpaksa mendekam selama 14 jam di kantor polisi karena staf hotel salah sangka dan mengira bedak ketiak miliknya sebagai narkoba.
Melansir Business Insider Singapore, kejadian ini dialami Sharonia Paruntu, wanita Indonesia yang menetap di Singapura.
Disebutkan kalau awalnya Sharonia tengah merayakan ulang tahun dengan teman-temannya di Hotel W Sentosa Singapura. Dia menyewa kamar untuk tanggal 9-10 November 2019.
Lalu, sebuah insiden terjadi. Ia akhirnya memanggil petugas hotel guna mengurus pintu kaca kamar mandi yang rusak.
Baca Juga
Ternyata, staf malah kaget saar melihat serbuk putih dalam bungkusan kecil menyerupai narkoba di toilet. Petugas pun melaporkan temuannya itu dan pihak hotel segera meneruskan laporan tersebut ke kantor polisi.
Sharonia dan teman-temannya dituduh telah menggelar pesta narkoba oleh pihak hotel. Ia lantas digelandang ke kantor polisi dan ditahan selama 14 jam.
Belakangan, setelah diteliti lebih lanjut, diketahui kalau serbuk putih itu bukan narkoba. Itu cuma tawas bubuk yang ia gunakan sebagai pengganti bedak ketiak.
Ayah Sharonia, Stanley Paruntu, tak tinggal diam melihat putrinya diperlakukan seperti itu. Ia segera membuat unggahan di akun Facebook miliknya dan menjelaskan bagaimana sang anak mesti merayakan ulang tahun di penjara.
"Kasihan anakku, ulang tahun di kantor polisi dan ditahan karena hotel W Sentosa Singapore membuat laporan anakku pesta narkoba, padahal yang mereka curigai adalah tawas deodorant bubuk yang ditaruh di kantong obat," tulis dia.
Postingan Stanley kemudian menjadi viral dan dikomentari ribuan orang serta dibagikan ulang hingga lebih dari enam ribu kali.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat