Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak orang yang merasa hubungan suami-istri setelah bertengkar lebih menyenangkan dan memuaskan. Masalah yang jadi memicu pertengkaran pun seolah terselesaikan karena hubungan seks itu.
Emosi yang melonjak ketika bertengkar dapat disalurkan dengan berhubungan intim. Namun, apakah pasangan bisa terus mengandalkan cara ini untuk berbaikan?
Melansir Hello Sehat, bertengkar dengan pasangan ibarat sesi pemanasan bagi beberapa orang. Ketegangan yang dibangun selama pertengkaran bisa berubah menjadi gairah seksual.
Meski demikian, Anda tak disarakan untuk memulai pertengkaran hanya agar hubungan intim lebih menggairahkan. Pasangan juga disarankan tidak bergantung pada hubungan seks untuk menyelesaikan masalah.
Baca Juga
Ada beberapa kekurangan dari hubungan intim setelah bertengkar, yaitu:
Seks tidak semata menyelesaikan masalah
Jika hubungan seks terjadi sebelum Anda berdua menghasilkan solusi atau minimal memahami intinya, berarti masalah belum selesai. Cepat atau lambat, masalah sangat mungkin kembali muncul ke permukaan dan memicu pertengkaran lagi.
Jika hubungan intim mengecewakan, masalah justru bisa semakin bertambah
Dalam beberapa kasus, seks setelah bertengkar mungkin membikin ketegangan emosi mereda. Namun, beda cerita jika prosesnya justru menyisakan frustasi karena ada pihak yang tidak puas. Anda mungkin jadi punya alasan tambahan untuk terus bertengkar.
Punya ekspektasi berbeda
Anda juga perlu mempertimbangkan perbedaan pandangan dengan pasangan. Anda mungkin menganggap permasalahan sudah selesai setelah terjadi hubungan seks.
Namun, ekspektasi pasangan bisa saja berbeda. Mungkin saja dia cuma berpikir bahwa masalah dapat diselesaikan di lain waktu. Jadi, masalah Anda berdua belum bisa dianggap selesai.
Bagaimanapun, komunikasi adalah kunci penting untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan asmara. Tentu akan lebih baik jika Anda berdua tetap saling berbicara dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah sampai tuntas.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat