lifestyle

Takut Berkomitmen Bikin Cintamu Kandas, Coba Terapkan 4 Tips Ini

Banyak orang takut berkomitmen dalam sebuah hubungan karena berbagai alasan.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Kamis, 09 Januari 2020 | 13:00 WIB

Takut berkomitmen dalam sebuah hubungan bukanlah masalah baru. Ironisnya, hal itu pula yang kerap membuat hubungan asmara tidak berakhir bahagia, terutama bila pasangan mengharapkan sebuah kepastian.

Dilansir dari Psych Alive via Hello Sehat, ada beberapa cara untuk mengatasi rasa takut berkomitmen dalam sebuah hubungan, di antaranya: 

1. Berhenti membohongi diri sendiri

Baca Juga: 5 Cara Mengecah Osteoporis setelah Menopause, Perempuan Wajib Tahu!

Tanyakan kepada diri sendiri apa arti sebuah hubungan bagi Anda. Tidak perlu melirik orang lain untuk mencari jawabannya karena belum tentu persepsi Anda dengan mereka sama. 

Dengan berhenti membohongi diri sendiri, paling tidak Anda mengetahui kualitas seperti apa yang Anda cari dalam sebuah hubungan tanpa dipengaruhi ucapan orang lain.

Cara ini mungkin dapat mengurangi rasa takut berkomitmen. Harapannya, Anda bisa menemukan hubungan yang lebih cocok untuk lanjut ke tahap berikutnya. 

Baca Juga: Aaliyah Massaid Liburan ke Swiss, Begini Gayanya Pakai Jaket Mewah

Ilustrasi pasangan kekasih. (Shutterstock)

2. Menambah kepercayaan diri

Meningkatkan percaya diri juga penting. Namun, perlu diketahui bahwa Anda dapat melakukan hal tersebut tanpa melibatkan perasaan orang lain. Pasalnya, pendapat orang lain sewaktu-waktu bisa mengubah diri Anda. 

Jika cuma memperjuangkan pendapat orang lain, biasanya perjuangan tersebut tidak akan bertahan lama. Lebih baik bentuk diri sendiri melalui prinsip yang benar-benar Anda pegang. Dengan demikian, Anda bisa lebih memaknai sebuah hubungan tanpa harus terlalu mempedulikan omongan orang lain. 

3. Memulai hubungan dengan perlahan

Jika sudah berhasil jujur pada diri sendiri dan percaya diri, saatnya kembali terjun ke dunia percintaan. Meski begitu, jalani saja secara perlahan. Kenali pasangan selama mungkin untuk mengetahui siapa sebenarnya mereka dan tentu saja apakah Anda berdua memiliki kesamaan.

Perbedaan dalam hubungan asmara memang tak buruk. Namun jika terlalu berbeda, terutama soal prinsip, itu hanya akan menyulitkan hubungan Anda berdua. 

Setelahnya, coba lihat kembali apakah hubungan ini bisa berlanjut atau tidak. Semuanya tergantung pada Anda dan pasangan. 

Ilustrasi pasangan. (Pexels/Anastasiya Lobanovskaya)

4. Berkonsultasi dengan terapis

Jika Anda masih saja takut berkomitmen, sebaiknya temui terapis atau ahlinya. Dengan bantuan ahli, Anda akan dibantu untuk dapat mengenal diri sendiri dengan lebih baik, termasuk memahami pengalaman masa lalu yang membuat rasa takut terhadap komitmen terus ada dan bahkan semakin parah. 

Mungkin Anda menemui kesulitan beberapa kali dalam membuat komitmen dengan pasangan. Namun, jadikan pengalaman dan rasa takut itu untuk mengevaluasi diri agar semakin baik ke depannya.

Baca Juga: Kolaborasi Traveloka dan Baby Shark, Ajak Keluarga Jelajahi Dunia dengan Diskon Istimewa!

Menjalin komitmen dalam sebuah hubungan memang bisa jadi memang sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun, komitmen dan kepercayaan akan membuat hubungan tersebut terasa lebih membahagiakan.

lifestyle

5 Cara Mengecah Osteoporis setelah Menopause, Perempuan Wajib Tahu!

Bagaimana cara mencegah osteoporosis setelah menopause?

lifestyle

Kolaborasi Traveloka dan Baby Shark, Ajak Keluarga Jelajahi Dunia dengan Diskon Istimewa!

Untuk menghadirkan momen istimewa saat liburan, Traveloka melakukan kolaborasi dengan The Pinkfong Company, perusahaan hiburan global di balik ikon Baby Shark.

lifestyle

Waspadai Efek Implan Payudara, Bisa Picu Kanker?

Ria Ricis sempat ingin pasang implant payudara demi Teuku Ryan.

lifestyle

Ternyata Habis Rp60 Juta, Shandy Purnamasari Syok saat Jajan Skincare

Shandy Purnamasai menghabiskan uang lebih dari Rp60 juta untuk membeli banyak produk skincare.

lifestyle

Si Paling Introvert, Nicholas Saputra Tak Pernah Kesepian saat Sendirian

Nicholas Saputra justru menganggapnya sebagai sesuatu yang melegakan.