Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pasangan turis asal Amerika harus merasakan bulan madu yang tidak menyenangkan akibat adanya wabah virus corona.
Melansir dari Foxnews, Sabtu (8/2/2020) lalu, Milena Basso dan Gaetano Cerullo harus terjebak bersama sekitar 2.000 penumpang lain di kapal pesiar Diamond Princess.
Terombang-ambing di lepas pantai Jepang, dilaporkan setidaknya ada 61 penumpang yang sudah positif terkena virus corona.
Terkait kondisi Milena dan Gaetano saat ini, mereka kompak menyebut sehat secara fisik tapi tidak secara mental. Selama masa karantina ini, Milena mengaku kesulitan untuk mendapatkan makanan dan minuman.
Baca Juga
"Hari pertama karantina, kami meminta 2 botol air mineral. Pesanan kami datang setelah 4 jam. Esoknya, kami meminta hal yang sama namun cuma dapat 2 cup," jelas Milena, kepada Foxnews.
Hal ini, imbuh Milena, sangat berbanding terbalik dengan keadaan sebelum adanya karantina. Menurutnya, perkara memesan makanan tak pernah sesusah itu.
"Kita bisa dapat makanan enak dengan cepat. Namun setelah karantina, makanan yang kita dapat benar-benar turun kualitas," aku Milena.
Semakin hari, keadaan karantina semakin membuat keduanya khawatir. Apalagi, mengingat mereka masih harus menunggu paling tidak selama 2 minggu untuk dapat sampai di Amerika.
Milena dan Gaetano pun lantas meminta bantuan kepada Presiden Donald Trump. Mereka berharap Trump dapat melakukan sesuatu terkait situasi karantina ini.
"Kami butuh bantuan, kami dalam kondisi yang sangat putus asa," tutur Milena.
Lebih lanjut dijelaskan, virus corona awalnya menempel pada seorang penumpang kapal yang naik dari Yokohama pada 20 Januari 2020 lalu.
Terkait fasilitas yang diberikan selama masa karantina, pihak kapal menyebut akan memberikan layanan internet dan telepon gratis yang dapat digunakan para penumpang untuk menghubungi pihak keluarga serta orang terkasih di luar kapal. (*Fitri Asta Pramesti)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri